Pembangunan Sektor Telekomunikasi dan Digital di Lima Tahun Kominfo

- Jumat, 18 Oktober 2019 | 14:42 WIB
ANTARAFOTO/Aprilio Akbar
ANTARAFOTO/Aprilio Akbar

Pengumuman kabinet yang akan segera dilaksanakan usai pelantikan presiden membuat masa jabatan sejumlah pimpinan kementerian juga ikut berakhir. Salah satunya ialah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Masa jabatan Rudiantara selaku Kominfo sejak tahun 2014 akan segera berakhir dalam waktu dekat ini. Namun perlu diketahui bahwa Rudiantara memiliki rekam jejak panjang di dunia telekomunikasi. Kehadirannya sangat membantu merealisasikan sejumlah kebijakan maupun pembangunan yang vital bagi sektor telekomunikasi dan digital di Indonesia. Mau tau apa saja pembangunan yang berhasil dicetuskan di masa kepemimpinan Rudintara? Berikut ulasannya:

1. Palapa ring

-
ANTARA News

Salah satu program utama Kominfo untuk meratakan akses telekomunikasi dan internet di Indonesia ialah dengan proyek pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung Palapa Ring. Namun Rudiantara mengatakan bahwa ini bukanlah proyek yang digagasnya.

Palapa Ring sebenarnya salah satu pekerjaan lama yang tertunda. Proyek ini sudah diwacanakan tahun 2007 lalu. Kominfo mulai membangun Palapa Ring pada 2015 lalu, membaginya menjadi tiga bagian sesuai dengan wilayah geografis Indonesia, yakni Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah dan Palapa Ring Timur.

Palapa Ring atau yang juga populer dengan nama "tol langit" ini baru saja diresmikan pada 14 Oktober lalu, setelah paket Timur, yang paling sulit dibangun selesai dan dapat beroperasi. Proyek ini berupa infrastruktur telekomunikasi jaringan serat optik total sepanjang 12.000 kilometer untuk ketiga paket Palapa Ring, membentuk cincin backhaul untuk menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia, mengutip situs Kominfo.

Kabel serat optik yang digunakan untuk Palapa Ring dapat menjangkau 90 kabupaten/kota dengan rincian 57 kabupaten/kota layanan dan 33 kabupaten/kota interkoneksi.

2. Startup

-
ANTARAFOTO/Puspa Perwitasari

Perusahaan rintisan menjadi salah satu sektor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang terus berkembang. Tahun 2016, Presiden Joko Widodo menargetkan Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi digital di Asia Tenggara pada 2020, nilainya ditaksir berada di angka 130 miliar dolar Amerika Serikat.

Tak lama berselang, Kominfo kemudian mengumumkan program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Program ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan perusahaan rintisan di Indonesia. Gerakan ini bermula di 10 kota yang dinilai sudah siap dari segi infrastruktur jaringan internet, yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Bali, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Makassar, Malang dan Pontianak.

Berdasarkan data yang ada, per akhir 2018 ada sekitar 584 startup yang disaring dari 40.000 startup pendaftar. Program ini mengalami sejumlah pembaruan, ditandai dengan acara Ignite The Nation berdekatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan pada Agustus lalu. Tahapan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital terbaru terdiri dari Ignition, Workshop, Hacksprint, Bootcamp dan Incubation.

Tak hanya itu, Kominfo juga menyiapkan program untuk startup yang lebih matang. Program ini diharapkan dapat menjadi unicorn, dalam program Next Indonesian Unicorn atau Nexticorn. Startup yang terpilih dalam program ini akan dipertemukan dengan calon investor pada gelaran Nexticorn Summit, yang sudah dua tahun berturut-turut digelar. Tercatat terdapat 108 startup peserta pada akhir 2018 yang ikut program Nexticorn.

3. Satelit

-
ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

Tak hanya Palapa Ring yang menjadi tol langit, pemerintah juga menciptakan satelit multifingsi untuk wilayah-wilayah yang tidak terjangkau dengan kabel serat optik baik melalui darat maupun laut. Nantinya satelit ini akan diberi nama Satria. Yaitu singkatan dari Satelit Republik Indonesia, dimulai sejak pertengahan tahun ini, melalui penandatanganan Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Satria sendiri akan dibangun pada akhir 2019 setelah melewati tahap pemenuhan pembayaran (financial closing) dan selesai pada 2022. Satria akan menggunakan teknologi high throughput yang menawarkan daya besar dan wilayah jangkauan lebih luas, namun, efisien dari segi biaya. Satelit Satria ini nantinya dapat mencapai 15.000 titik layanan publik, berupa fasilitas pendidikan, kesehatan, administrasi pertahanan dan keamanan serta pemerintahan.

Rudiantara mengatakan bahwa Indonesia memerlukan kapasitas yang besar sehingga perlu ada tiga satelit untuk menghubungkan sekolah hingga rumah sakit dapat terhubung ke internet cepat.

4. Registrasi kartu SIM

-
ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Akhir tahun 2017, pemerintah meminta untuk  mendaftarkan nomor dan identitas diri ke operator seluler guna menertibkan dan validasi data pengguna. Validasi ini diyakini dapat menumbuhkan peluang industri yang lebih sehat, serta data pelanggan yang lebih berkualitas. Regitrasi kartu SIM prabayar dimulai pada Oktober 2017 lalu, menggunakan nomor induk penduduk (NIK) di Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik atau Kartu Keluarga.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X