Air Mata dan Doa Lirih Bu Nyai Iringi Pemakaman Mbah Moen

- Rabu, 7 Agustus 2019 | 10:28 WIB
Antara/Hanni Sofia
Antara/Hanni Sofia

Istri KH Maimoen Zubair, Heni Maryam, yang akrab dipanggil Bu Nyai tak kuasa membendung air mata saat mengiringi pemakaman sang suami tercinta.

Bu Nyai hanya bisa mengantarkan kepergian Mbah Moen dari balik pagar Pemakaman Ma'la di Kota Mekkah, Selasa (7/8/2019).

Sesuai dengan ketentuan Pemerintah Arab Saudi, perempuan memang tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam kompleks Pemakaman Ma'la.

Dari balik pagar besi itulah, Bu Nyai menyaksikan proses pemakaman sang suami. Sejatinya Ia tak bisa melihat dengan jelas bagaimana sang suami dibaringkan di liang lahat lantaran begitu banyak jamaah yang mengiringi kepergian Mbah Moen.

Suasana kesedihan tampak mengiringi pemakaman Mbah Moen. Lirih terdengar Bu Nyai terus memanjatkan doa untuk sang suami sepanjang proses pemakaman dilaksanakan.

Dengan mengenakan kerudung hitam dan berkaca mata hitam dengan duduk di atas kursi roda, Ia hanya menatap dari kejahuan pusara sang suami.

-
Antara/Hanni Sofia

 

Seorang santri yang menemaninya berupaya membuka kerumuman dengan teriakan.

"Tolong buka, Bu Nyai mau lihat," katanya.

Kerumunan jamaah yang awalnya begitu rapat akhirnya terbuka hingga akhirnya Bu Nyai bisa melihat pusara sang suami. Ia pun kemudian memanjatkan doa-doa dengan semakin keras.

Di hadapannya tampak pusara Mbah Moen telah rapi. Hanya ada penanda dua batu tanpa dibuat gundukan melainkan rata sebagaimana pusara-pusara lain di sekitarnya.

Kiai Haji Maimun Zubair alias Mbah Moen tutup usia saat melaksanakan ibadah haji. Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu meninggal dalam usia 90 tahun.

Hujan gerimis sempat terjadi setelah subuh atau hampir bertepatan dengan berpulangnya KH Maimoen Zubair yang mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 04.17 waktu setempat di RS Al Noor, Mekkah, pada Selasa (6/8/2019).

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X