Epic Comeback Anies Setelah Disindir soal Pembangunan Hotel di TIM

- Kamis, 27 Februari 2020 | 15:14 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengomentari sindiran dari beberapa pihak yang menuding Pemprov DKI cari untung dari pembangunan hotel di Taman Ismail Marzuki (TIM). (INDOZONE/Murti Ali Lingga)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengomentari sindiran dari beberapa pihak yang menuding Pemprov DKI cari untung dari pembangunan hotel di Taman Ismail Marzuki (TIM). (INDOZONE/Murti Ali Lingga)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menampik pembangunan hotel di Taman Ismail Marzuki (TIM) untuk kepentingan komersial. Dia mengatakan, langkah itu justru untuk melengkapi salah satu pusat kesenian di Jakarta tersebut. 

Anies menekankan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin membangun pusat seni dan kebudayaan lengkap dengan fasilitas hotel serta penginapan untuk para seniman. 

"Pemprov DKI Jakarta kalau mau meningkatkan pendapatan bukan dengan mengejar keuntungan lewat hotel, tetapi dengan pajak untuk hotel. Jadi bukan bikin hotel," kata Anies Baswedan di Jakarta, Kamis (27/2/2020).

Anies mengakui, Pemprov DKI akan mengelola TIM setelah selesai direvitalisasi melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Jakarta Propertindo. Dia tak menampik Pemprov DKI akan mendapatkan keuntungan. Namun, tegasnya, orientasi pemerintah daerah tetap pada pelayanan publik.

"Bukan untuk mencari keuntungan, tetapi untuk memainkan peran pembangunan," terangnya. 

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjabarkan, ada beberapa layanan masyarakat yang disediakan Pemprov DKI dengan fokus pelayanan, bukan mencari keuntungan.

"Misalnya PT Transjakarta, MRT, LRT, apakah cari keuntungan? Tidak. Bentuknya memang PT, tapi kalau PT yang dimiliki oleh negara, dia mekanismenya badan usaha, tapi orientasinya tetap pada pelayanan publik, berbeda kalau PT non pemerintah," jelasnya. 

Dikatakannya, sebagai pusat seni dan kebudayaan, TIM nantinya menjadi tempat bertemu para seniman dari berbagai negara. TIM juga diharapkan menjadi pusat kebudayaan terbaik dunia. 

"Termasuk (seniman) dari internasional. kalau mereka datang ke Jakarta butuh tempat menginap, tinggal pilih saja mau diinapkan di dalam TIM atau di luar TIM," tandasnya.

Sebelumnya, revitalisasi TIM ramai ditolak dan diprotes terutama kalangan seniman dan pegiat seni. Beberapa pihak menilai, revitalisasi ini hanya jadi ajang untuk cari keuntungan. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X