Viral Kedai Tuak Dibubarkan Paksa oleh Ormas FPI, Pemilik: Saya Makan dari Mana?

- Kamis, 30 April 2020 | 10:49 WIB
Aksi penutupan paksa lapak pedagang oleh FPI di Deliserdang. (Screenshot/Istimewa)
Aksi penutupan paksa lapak pedagang oleh FPI di Deliserdang. (Screenshot/Istimewa)

Sebuah video yang menampilkan sekelompok pria berpeci dan berpakaian putih membubarkan paksa kedai tuak milik seorang perempuan di Batangkuis, Deliserdang, viral di media sosial. Kelompok pria tersebut marah-marah dan melempar benda-benda ke arah pemilik warung yang diketahui bernama R Manullang.

"Bubar! Bubar! "Warga manapun kau!" teriak salah seorang pria berpeci dalam video tersebut.

Pemilik warung tampak ketakutan dan mencoba membela diri. Dia mencoba menjelaskan bahwa dia telah menutup pintu kedainya agar dagangannya tidak terlihat terlalu mencolok. Namun penjelasan tersebut tidak dapat diterima oleh para pembubar.

"Pak, saya makan dari mana? Saya warga sini. Bapak ini gimana? Bawa agama bapak, tapi macam mana? Bisa bapak kasih aku makan?"

Tensi pembubaran semakin meninggi ketika para pembubar hendak membawa barang-barang dagangan di pemilik kedai. 

"Jangan bawa barang-barang saya itu! Bisa bapak kasih makan saya?

Kelompok pria berpeci tersebut diketahui merupakan anggota Front Pembela Islam (FPI).

-
Proses mediasi dilakukan oleh pihak kepolisian. (Polda Sumut)

Belakangan, Polres Deliserdang telah memediasi pemilik warung dan para pembubar.

"Kita meminta kepada para penjual makanan ataupun minuman agar tidak menjual minuman tuak ataupun minuman beralkohol apalagi saat ini sedang bulan puasa. Dan untuk pihak FPI juga jangan bertindak yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain, mari saling menjaga lingkungan kita tetap kondusif. Saya menghimbau kepada pihak FPI agar tidak lagi melakukan penutupan secara paksa tanpa adanya koordinasi dengan pihak kepolisian dan kepala desa karena dianggap melanggar hukum," kata Kapolres Deliserdang, Kombes Pol Yemi Mandagi, dalam rilis Humas Polda Sumut.

Video tersebut pun ramai dikomentari oleh netizen. Banyak yang menghujat tindakan yang dilakukan oleh para pembubar, menganggapnya tidak pantas dilakukan oleh orang yang mengatasnamakan agama.

"Sedih ... inilah penista agma yg ssungguhnya... Ibu itu jualan untuk mncari rezki....kl yg berpuasa tentunya gk jajan ..yg jajan itu bagi orang yg tidak berpuasa....knpa harus mmbuat hukum sendiri...suguh islam tidak mngajarkan melarang orang berjualan di bln romadhon....aq islam tp aq miris dngan prilaku orang yg pnampilampilan agamis itu," tulis akun Subandi Yusuf.

"Tindak tegas aja lah kyk gt... jngn ada kata damai... sakit hati q gara2 dia agama q jadi jelek ... dalam islam gak ada yg melarang org mengais rezeki dngn cara menjual makanan atau sebagainya... apa lagi larangan buat non muslim krna gak ada sangkut paut nya dlam islam ... geram liat nya," tulis akun Chairul.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X