Bagaimana Jadinya Bila Susi Pudjiastuti Menjabat Sebagai Menteri Kesehatan?

- Kamis, 30 April 2020 | 12:32 WIB
Susi Pudjiastuti. (instagram/@susipudjiastuti115)
Susi Pudjiastuti. (instagram/@susipudjiastuti115)

Keberhasilan Susi Pudjiastuti saat memimpin jabatan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, periode 2014-2019, membuat namanya kerap dicatut untuk menduduki berbagai posisi.

Nama pengusaha asal Pangandaran ini pernah diisukan untuk menjadi calon presiden tahun 2024. Tak hanya itu, ia juga pernah diisukan untuk menjadi bos di sebuah perusahaan BUMN.

Bahkan kini, Susi sering mendapat dukungan untuk jadi salah satu menteri di Kabinet Indonesia maju. Wanita kelahiran 15 Januari 1965 ini, juga kerap dikaitkan dengan jabatan Menteri Kesehatan di tengah pandemi corona.

-
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (ANTARA/HO-KKP)

Banyak orang yang membayangkan bagaimana jadinya bila sosok Susi Pudjiastuti menduduki jabatan sebagai Menteri Kesehatan, untuk menangani masalah pandemi corona di Indonesia.

Terkait dengan hal itu, Susi mengaku tak banyak mengetahui soal kesehatan. Apalagi background-nya yang seorang pengusaha di bidang kelautan dan perikanan.

Kendati demikian , jika ia menjadi Menteri Kesehatan, Susi mengaku akan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, untuk menangani pandemi corona.

"Ya tentunya yang bisa saya jawab, mengefisienkan dan mengefektifkan seluruh sistem yang sudah ada di kementerian, di Pemda, di Pemerintah Pusat, sehingga penularan tidak naik dan tidak menjadi persoalan yang besar di kemudian hari," ujar Susi dalam konferensi video bersama pada Rabu (30/4/2020).

Menurutnya, untuk mencegah penyebaran virus corona, masyarakat memegang peranan penting. Jika ia menjabat sebagai Menteri Kesehatan, Susi akan menyosialisasikan secara luas tentang virus corona. Mulai dari cara penyebaran, hingga risiko dari paparan virus corona.

-
Ilustrasi petugas medis membawa pasien corona. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

"Sosialisasi kepada masyarakat, saya yakin bukan cuma saya, tapi masyarakat keseluruhan banyak yang tidak tau dengan apa itu Covid-19, menyerangnya bagaimana? Sebuah sosialisasi yang harusnya di semua daerah, di radio, masyarakat, supaya kita jadi tau," lanjutnya.

Menurutnya, sosialiasi kepada masyarakat sangat penting, mengingat banyak warga yang masih menyepelekan virus dari Wuhan, Tiongkok ini.

Selain itu juga, Susi meminta kepada pemerintah agar tidak mengeluarkan pernyataan yang membuat masyarakat jadi tidak hati-hati. Misalnya, virus corona bisa mati di udara panas/tropis dan lain sebagainya.

"Ada pesan, 'Oh, Indonesia ini udaranya panas, corona mati'. Ya, corona mati kena matahari, tapi di dalam badan kita mau bagaimana. Barangkali yang terpapar tidak akan sebanyak di negara dingin, iya. Tapi jangan disampaikan corona itu akan mati di udara panas," tegasnya.

"Kalau ini disampaikan, tambah lagi orang kita menyepelekan. Karena saya lihat, masyarakat kita nih kadang-kadang menyepelekan. Jadi dianggap tidak berbahaya," jelasnya lagi.

Meskipun begitu, ia  mengapresiasi sederet langkah yang dilakjukan pemerintah. Ia menilai jika ada kesalahan, itu adalah hal yang wajar. Karena negara lainnya juga pernah membuat kesalahan dalam menangani virus corona.

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X