Gegara Virus Corona, Keluarga di AS Bikin Konsep Unik Kunjungan ke Rumah Duka

- Minggu, 5 April 2020 | 08:29 WIB
Ilustrasi suasana pemakaman di tengah pandemi global virus corona. (Pexels/@Brett Sayles)
Ilustrasi suasana pemakaman di tengah pandemi global virus corona. (Pexels/@Brett Sayles)

Sejak 17 Maret lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melarang pertemuan di atas 10 orang. Peraturan itu diambil untuk mengendalikan penyebaranwabah virus corona atau Covid-19 yang angkanya terus meningkat. 

Pelarangan tersebut tentunya berdampak pada banyak hal, termasuk kedatangan ke rumah duka ketika ada kerabat yang meninggal.Salah satu keluarga di AS merasakan dampak dari pelarangan tersebut. 

Ketika Linda Scott meninggal setelah bertarung melawan kanker ovarium selama dua tahun, pihak keluarga memutuskan untuk menyemayamkannya di rumah duka. Namun pihak rumah duka mengingatkan bahwa kunjungan layanan pribadi harus dilakukan secara bergantian karena adanya larangan pertemuan lebih dari 10 orang selama pandemi Covid-19.

Hal itu sempat membuat pihak keluarga merasa bingung. Sebab mereka telah merancang konsep untuk persemayaman. Pihak keluarga akhirnya harus mengubah konsep dan waktu agar kerabat bisa datang melayat untuk memberi penghormatan terakhir kepada Linda.

Melansir Fox News, Minggu (5/4/2020), pihak keluarga meletakkan peti mati di depan Rumah Duka Foster di Hannibal, New York dengan dua foto Linda di sisi kanan dan kirinya. Para kerabat yang datang melayat diperkenankan melakukan penghormatan terakhir dari dalam mobil secara bergantian. 

Waktu kunjungan pun dibatasi. Mulai dari pukul 4 sore hingga pukul 7 malam. Di sisi lain, suami Linda dan para anaknya berdiri di depan rumah duka untuk menyapa para tamu sambil menerapkan jarak fisik.

Salah seorang anak Linda, David R. Scott mengaku, sempat kebingungan ketika pihak rumah duka menyatakan kunjungan penghormatan terakhir tidak boleh lebih dari 10 orang.

Setelah berunding, konsep penghormatan terakhir itu pun muncul. Mereka berkoordinasi untuk mengatur waktu dan cara para tamu untuk melayat. 

"Bagi kami yang sedang berduka selama masa sulit ini, kami benar-benar didorong dan berharap bisa memberi kesempatan agar orang lain bisa memberikan penghormatan terakhir untuk ibu," kata David.

-
Peti mati di depan Rumah Duka Foster di Hannibal, New York dengan dua foto Linda di sisi kanan dan kirinya. (FOX NEWS/Istimewa)

Konsep yang dirancang oleh keluarga pun bisa diterima oleh para tamu. Dengan tertib para tamu bergantian untuk melakukan penghormatan terakhir dan menyampaikan belasungkawa kepada pihak keluarga.

Bahkan sudah ada antrian mobil untuk melayat sudah ada sebelum waktu yang ditentukan.

"Orang-orang mulai mengantri pada pukul 3. Awalnya itu hanya satu mobil, dan kami seperti 'ok itu aneh, mungkin mereka salah waktu'. Lalu ada beberapa mobil dan kemudian dihadiri dengan sangat baik," kata David.

Pihak keluarga berharap cara mereka bisa menjadi inspirasi dan ditiru oleh keluarga lain yang kebingungan bila ada kerabat meninggal di tengah pandemi global virus corona. Padahal mungkin banyak tamu yang ingin datang memberi penghormatan terakhir.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X