Menilik Cara Negara China Cetak Atlet Berbakat di Kancah Internasional

- Selasa, 10 September 2019 | 14:19 WIB
REUTERS/Aly Song
REUTERS/Aly Song

Indonesia dalam waktu belakangan ini tengah dihebohkan dengan wacana PB Djarum yang akan menghentikan audisi pencarian atlet bulutangkis. Wacana dilatarbelakangi oleh tudingan dari KPAI yang menilai adanya unsur eksploitasi anak dalam upaya audisi PB Djarum.

Ketika berbicara tentang olahraga, tidak ada salahnya jika kita melihat bagaimana negara China mencetak atlet-atlet kelas dunia yang berhasil menyabet gelar juara dalam berbagai tingkatan. Baik itu tingkat Asia hingga Olimpiade.

-
REUTERS/Aly Song

Susan Brownell, seorang antropolog dari Universitas Missouri-St Louis, Amerika Serikat tertarik untuk mengetahui bagaimana program pelatihan atlet-atlet China hingga melahirkan banyak prestasi di kancah internasional. Brownell langsung terkejut saat pertama kali masuk ke pusat latihan senam di Shanghai Yangpu Youth Amateur Athletic Scholl di Beijing.

"Ada anak kecil yang masih pakai popok dan sungguh menakjubkan melihat apa yang bisa mereka lakukan di usia sebelia itu. Mereka bisa meliukkan tubuhnya seperti kue ketika sedang peregangan," ungkap Brownell.

-
REUTERS/Aly Song

 

Shichahai adalah salah satu dari ribuan pusat olahraga di sekolah di seluruh wilayah China. Di sini, anak enam tahun sudah bisa menunjukkan bakatnya dalam hal taekwondo, tenis meja, senam dan badminton. Para anak-anak yang berlatih di sini, akan dilatih selama bertahun-tahun hingga mereka mampu menyabet gelar juara dalam pertandingan.

Diplomasi Ping Pong

Semua ini bermula dari diplomasi Ping Pong antara Amerika Serikat dan China untuk mencairkan ketegangan akibat perang dingin. Dengan olahraga ini China ingin meraih kehormatan di mata dunia.

Ketika Beijing terpilih menjadi tuan rumah Olimpiade 2008, pemerintah meluncurkan Proyek 119 ambisi meraih 199 medali emas di Olimpiade. Menjadi juara 1 adalah impian banyak sekolah olahraga di China. Kini, anak-anak di China tengah mempersiapkan latihan untuk menghadapi Olimpiade tahun 2020 di Tokyo dan olimpiade lainnya.

-
REUTERS/Aly Song

 

Para siswa yang berambisi menjadi juara biasanya berasal dari keluarga miskin. Dengan menjadi juara, maka dapat meningkatkan taraf hidup dan status keluarga mereka.

Di awal mula pelajaran sekolah, anak-anak akan dibagi menjadi lima kategori berdasarkan bakat: jago internasional, jago nasional, grade 1, grade 2 dan grade 3. Hanya anak-anak dengan tingkatan grade 1 ke atas yang bisa masuk ke sekolah olahraga.

Rutinitas anak-anak ialah latihan

Berdasarkan data dari tahun 2013, dari 51 ribu atlet yang masuk ke tim nasional atau tim provinsi, sekitar 11 ribu anak masuk kategori jago atau grade 1. Anak-anak dari grade 1 inilah yang akan memperebutkan medali di olimpiade.

-
REUTERS/Aly Song

 

Laporan Badan Olahraga Umum Negara mengatakan bahwa cabang atletik yang jadi andalan China sampai menghabiskan USD 600 juta atau lebih dari 8 miliar rupiah.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X