Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie menghembuskan napas terakhir pada Rabu (11/9). Almarhum dikenal publik sebagai Presiden Ketiga Republik Indonesia.
Ada juga yang mengenangnya sebagai Bapak Teknologi Indonesia. Ada pula yang menyebutnya sebagai Bapak Demokrasi Indonesia.
Berasal dari manakah dua julukan tersebut?
BJ Habibie diketahui memiliki Intelegence Quotient (ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika dan rasio) yang sangat tinggi. Dia juga mencetuskan beberapa pemikiran hebat dalam hal teknologi.
Bahkan, ide yang dikeluarkannya digunakan perusahaan teknologi tinggi dunia. Sejumlah perusahaan industri di berbagai negara
Ayah dari Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie ini juga mendirikan beberapa perusahaan teknologi di Indonesia. Pantas jika BJ Habibie dijuluki Bapak Teknologi Indonesia.
Bapak Demokrasi Indonesia
Saat masa reformasi, BJ Habibie menduduki jabatan Presiden RI menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri. Namun, posisi itu tak lama didudukinya, yaitu hanya sekitar 512 hari.
Dia memutuskan untuk memberikan ruang demokrasi untuk rakyat Indonesia meski secara konstitusi masih bisa mempertahankan posisinya.
Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, ini melahirkan Undang Undang Partai yang menjadi dasar hukum pelaksanaan Pemilu 1999. Dia juga membentuk Komisi Pemilihan Umum pertama di Indonesia.
"Beliau ingin mengadakan Pemilu agar rakyat memilih pemimpinnya sendiri melalui Pemilu yang baik," cerita mantan Ketua Mahkamah Agung, Mahfud MD.
Selain itu, BJ Habibie juga mengeluarkan UU Kebebasan Pers. Kebijakan yang membuat pers tak lagi dikekang dan bebas berekspresi.
Hal tersebut membuat banyak pihak menyebutnya sebagai Bapak Demokrasi Indonesia.
