Ibu Kota Sulawesi Selatan, Sejarah Kenapa Kota Ujung Pandang Berubah Jadi Makassar?

- Sabtu, 18 April 2020 | 10:55 WIB
Pemandangan Kota Makassar. (instagram/@ruri_mutia)
Pemandangan Kota Makassar. (instagram/@ruri_mutia)

Setiap provinsi di Indonesia memiliki sejarahnya masing-masing. Termasuk dalam hal pemilihan ibu kota provinsi. Salah satu provinsi yang cukup menyimpan cerita sejarah ialah Sulawesi Selatan.

Ibu Kota dari Sulawesi Selatan (Sulsel) ini ialah Makassar. Tapi taukah kamu, nama Makassar ternyata pernah dipakai terlebih dahulu, sebelum diganti dengan Ujung Pandang dan kemudian diganti lagi dengan Makassar.

Menilik sejarah nama Makassar

-
Potret tempat ikonik di Kota Makassar. (instagram/2ellenanatasia)

Nama Makassar sudah disebutkan dalam pupuh 14/3 kitab Nagarakretagama karya Mpu Prapanca pada abad ke-14, sebagai salah satu daerah taklukkan Majapahit. Tokoh Raja Gowa ke-9,  Tumaparisi Kallonna adalah sosok yang diduga berhasil mengembangkan Kota Makassar.

Raja Tumaparisi memindahkan pusat kerajaan dari pedalaman ke tepi pantai dengan mendirikan enteng di muara Sungai Jeneberang. Ia juga mengajak seorang syahbandar untuk mengatur perdagangan.

Di abad ke-16, Kota Makassar menjadi pusat perdagangan  yang mendominasi di Indonesia Timur, dan jadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara.

Saat itu raja Makassar menerapkan aturan perdagangan bebas yang ketat. Di mana, semua pengunjung di kota tersebut diberi kebebesan untuk berniaga.

Tak hanya itu, di kota ini, sikap toleransi antar agamanya terbilang kuat. Meskipun kota tersebut didominasi oleh umat Muslim, namun pemeluk agama Kristen dan kepercayaan lain masih diperbolehkan untuk berniaga di kota tersebut.

Kebijakan dari Raja Gowa-Tallo ini menyebabkan Kota Makassar jadi pusat yang sangat penting, bagi orang-orang Melayu serta jadi markas bagi pedagang dari Eropa dan Arab.

Namun, karena kontrol penguasa di Makassar semakin menuruan karena kuatnya pengaruh Belanda dan politik monopoli perdagangan rempah-rempah, terjadilah perang antara kerajaan di Makassar dengan koalisi kerajaan yang dipimpin oleh Belanda. Peperangan ini akhirnya membuat Gowa Tallo menandatangani Perjanjian Bongaya.

Nama Ujung Pandang

-
Bangunan ikonik di Makassar, Sulawesi Selatan. (instagram/@faa_dila)

Nama Kota Makassar diubah menjadi Ujung Pandang terjadi pada tanggal 31 Agustus 1971, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1971.

Saat itu, Kota Makassar dimekarkan dari 21 kilometer persegi menjadi 115,87 Kilometer persegi, terdiri dari 11 wilayah kecamatan dan 62 lingkungan dengan penduduk sekitar 700 ribu jiwa. 

Ujung Pandang sebenarnya adalah nama lain dari Makassar, yang dipakai sekitar tahun 1950-an sampai tahun 2000. Pergantian nama Makassar dengan Ujung Pandang ini dilatarbelakangi oleh nama Makassar yang menjadi nama sebuah suku bangsa di Makassar.

Nama Ujung Pandang sendiri adalah nama sebuah kampung di wilayah Kota Makassar. Ujung Pandang mulai dikenal pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-X, Tunipalangga yang pada tahun 1545 mendirikan benteng Ujung Pandang sebagai kelengkapan benteng-benteng kerajaan Gowa yang sudah ada sebelumnya.

Terjadinya Perang Dunia Kedua dan berdirinya RI mengubah wajah Makassar. Perginya sebagian besar warga asing di tahun 1949 dan nasionalisasi perusahaan asing di akhir tahun 1950-an, membuatnya kembali menjadi sebuah kota provinsi.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X