Jika tidak ada aral melintang, Kebun Raya Bogor yang berada di bawah pengelolaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), akhir tahun ini ditargetkan bisa terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Ini dibahas dalam bincang santai bertajuk '500 Tahun Konservasi Tumbuhan: Batu Tulis Hingga Kebun Raya Bogor' yang dihadiri perwakilan peneliti LIPI hingga Walikota Bogor Bima Arya.
Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI) R. Hendrian menerangkan, inisiasi pengusulan Kebun Raya Bogor menjadi situs warisan dunia dilakukan sejak 2017.
Lanjutnya, pada 26 April 2018, Kebun Raya Bogor resmi terdaftar di Tentative List UNESCO World Heritage. Saat ini, sejumlah persyaratan terus dilengkapi.
"Kita menargetkan Bulan September tahun ini, Kebun Raya Bogor bisa terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO," jelasnya, melansir LIPI, Senin (17/2/2020).
Ia menambahkan, salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah status Kebun Raya Bogor sebagai Cagar Budaya Nasional.
"Oleh karena itu, kami memohon dukungan dari pihak terkait, terutama Pemerintah Kota Bogor, agar persyaratan tersebut dapat dipenuhi," imbuhnya.
Sementara itu, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, Kebun Raya Bogor merupakan bagian dari masterplan identitas Kota Bogor sebagai heritage city, green city dan smart city.
“Kita harapkan Kebun Raya Bogor menjadi titik temu antara kegiatan penelitian dan konservasi dengan aktivitas turisme yg tidak lagi masif tapi semakin terspesialisasi," terang Bima Arya.
