Esok hari (15/2/2020) masa observasi kesehatan para WNI di Natuna, Kepulauan Riau berakhir. Rencananya mereka akan diterbangkan ke Jakarta selepas makan siang. Sesampainya di Bandara Halim Perdana Kusuma, mereka langsung diserahkan kepada pemerintah daerah masing-masing.
Lantas, bagaimana nasib hanggar Lanud Raden Sadjad? Seperti yang diketahui, hanggar tersebut merupakan lokasi observasi kesehatan para WNI. Selama menjalani observasi, para WNI tinggal di dalam tenda yang berjumlah 10 unit.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Letjen TNI (Purn) Dr. dr Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) menjelaskan nasib hanggar seusai digunakan untuk masa observasi kesehatan.
"Ya hanggar tetap di sana, yang dibongkar tenda di dalam hanggar pesawat," kata Menkes Terawan saat ditemui, Jumat (14/2/2020), di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan.
Nantinya tenda-tenda yang digunakan sebagai tempat tinggal para WNI selama masa observasi akan dibersihkan dan dipelihara. Dengan begitu apabila sewaktu-waktu tenda hendak dipergunakan kembali sudah siap.
"Sebab itu tenda memang untuk pasukan, tapi tendanya nyaman bukan tenda pleton biasa. Tenda dilengkapi air conditioner dan tv juga ada di situ, memang lengkap sekali. Jadi menurut saya tenda nyaman lah, meskipun militer," ucap Menkes Terawan.
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda pada telekonferensi kemarin dengan media, Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr Achmad Yurianto menerangkan bila pada hanggar akan dilakukan proses disinfeksi. Guna melakukan proses tersebut, hanggar ditutup selama tiga hari. Selain fokus terhadap kebersihan hanggar, pemerintah juga akan mengembalikan fungsinya sebagai tempat parkir pesawat.
"Pekerjaan belum selesai karena harus melakukan disinfeksi pada hanggar dan kemudian menata kembali seluruhnya," tandas Yurianto.