Akibat Polusi Udara Parah di Bangkok, Sekitar 450 Sekolah Ditutup

- Rabu, 22 Januari 2020 | 22:57 WIB
Sebuah jalan terlihat dengan kabut asap di sebelah perkebunan tebu di provinsi Suphan Buri, utara Bangkok, Thailand. (photo/REUTERS/Chalinee Thirasupa)
Sebuah jalan terlihat dengan kabut asap di sebelah perkebunan tebu di provinsi Suphan Buri, utara Bangkok, Thailand. (photo/REUTERS/Chalinee Thirasupa)

Setelah seminggu lebih diselimuti asap, Pemerintah Kota Bangkok memerintahkan sekitar 450 sekolah untuk menghentikan kegiatan belajar, pada Rabu (22/1/2020) akibat udara telah terpapar polusi tingkat tidak sehat dan cukup membahayakan.

"Para siswa bisa sangat terpapar polusi udara karena mereka banyak melakukan kegiatan luar ruangan, bahkan ketika menunggu bus atau berjalan kaki," ujar Panpimon Jumsook, seorang pengajar di salah satu sekolah.

Berdasarkan data pencatat kualitas udara AirVisual, paparan partikulat PM 2.5 di udara kota Bangkok mencapai 78,3 mikrogram per meter persegi, sementara angka di atas 35 mikrogram per meter persegi sudah dianggap tidak sehat.

-
Para turis yang datang ke Suvarnabhumi Airport. (photo/REUTERS/Soe Zeya Tun)

Saking kecilnya ukuran polutan ini, PM 2.5 bisa menempel pada debu, jelaga, dan asap sehingga sangat mungkin terhirup dan mengendap di paru-paru serta memasuki aliran darah. Tak hanya itu, indeks kualitas udara (AQI) kota Bangkok tercatat di atas angka 150, dalam level tidak sehat.

Kota bangkok menjadi salah satu kota yang paling banyak dikunjungi, tidak terlepas dari masalah asap kendaraan, debu proyek konstruksi, dan gas buang industri.

Sementara itu, asap sisa pembakaran tanaman ladang di wilayah pedesaan sekitar juga dianggap berkontribusi meningkatkan polusi yang lebih tinggi, khususnya pada musim dingin dan kering.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X