Presiden Joko Widodo menjamin Ibu Kota baru nantinya tidak akan terjadi kemacetan dan banjir yang akan dibangun di Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Jokowi juga mengatakan akan memberikan kualitas hidup yang tinggi dengan konsep urban bagi penghuninya. Kota tersebut nantinya akan mengandalkan energi terbaru yang memiliki lingkungan lebih lestari dan rendah polusi.
"Tidak ada ibu kota seluruh dunia seperti ini nanti. Tidak ada. Itu diferensiasinya ada di situ. Semuanya energi baru terbarukan. Transportasi massal semuanya kendaraan elektrik," kata Jokowi.
Ibu Kota itu disebut akan mengambarkan sebuah peradaban baru yang menjanjikan teknologi dalam setiap kegiatannya seperti transportasi, sumber listrik, hingga akan menggunakan teknologi otonom.
"Selain itu, akan banyak orang jalan kaki, banyak orang bersepeda. Tidak ada banjir, tidak ada macet," ujar dia.
Hal ini akan ditandai dengan mengoptimalkan bonus demografi dan keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah.
"Terpenting bagaimana kita bangun sebuah sistem, pindah pola kerja, kultur karena ke depan persaingan akan semakin berat. Negara yang cepat akan kalahkan yang lambat," ujar dia.
Dalam penjelasannya, pemerintah Indonesia sedang membangun konsep "Smart Metropolis" untuk menampung jumlah yang besar. Setidaknya akan ada sekitar 6-7 juta jiwa yang menghuni Ibu Kota Baru itu nantinya.
"Konsep pemerataan pembangunan sangat diperlukan sehingga pembangunan bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.