Ternyata Banyak Negara G20 Minta Tolong ke Presiden Jokowi untuk Bawa Perdamaian Dunia

- Minggu, 30 Oktober 2022 | 18:32 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (ANTARA/Dhemas Reviyanto).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (ANTARA/Dhemas Reviyanto).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap bahwa banyak pemimpin negara belakangan meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk mendukung pemulihan perdamaian dunia di tengah momentum pergelaran KTT G20 di Bali pada pertengahan November 2022.

“Presiden ini dihormati orang. G20 nanti akan terjadi banyak orang yang minta tolong kepada Presiden Jokowi untuk perdamaian dunia,” kata Luhut dikutip Minggu (30/10/2022). 

Baca Juga:Ekonomi Diprediksi Bakal Gelap, Presiden Jokowi: Indonesia Butuh Pemimpin Berpengalaman

Sebagian besar negara maju itu, kata Luhut, belakangan telah mengirimkan utusannya ke Indonesia untuk merancang beberapa keputusan penting demi mencari jalan keluar atas perang yang masih berlanjut antara Rusia dan Ukraina, hingga saat ini.

“Saya salah satu yang membantu itu. Negara-negara yang kita lihat super besar itu, minta tolongnya ke Pak Jokowi. Mereka ngirim utusannya ke saya, ‘gini, gini, gini’," tutur Luhut.

Sementara itu, Peneliti senior Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS) AB Solissa mengatakan, pertemuan pemimpin-pemimpin negara di acara KTT G20 di Bali pada November 2022 nanti, menjadi dorongan bagi terciptanya perdamaian dunia. 

“Di tengah perang yang melanda Rusia dan Ukraina serta ancaman resesi ekonomi yang diprediksi bakal terjadi di tahun depan, haruslah disikapi secara bersama oleh semua pemimpin negara G20,” ujar Solissa.

Baca Juga: Sambut Mohammad Shtayyeh, Presiden Jokowi Tegaskan Dukung Perjuangan Kemerdekaan Palestina

Menurut Solissa, forum KTT G20 menjadi momentum tepat bagi Presiden Indonesia Joko Widodo alias Jokowi, untuk mengambil peran untuk menyelesaikan berbagai masalah yang sedang dihadapi negara-negara keanggotaan G20. 

“Presiden Jokowi bisa mengambil positioning untuk mendamaikan dunia di Forum G20 dan hal yang wajar yang patut diapresiasi. Sebagai pemimpin G20, Jokowi punya tanggungjawab besar untuk merekonsolidasi kekuatan G20 agar sama-sama bisa urung tangan menyelesaikan berbagai problematika yang dihadapi oleh banyak negara,” ucapnya.

Ia menilai salah satu keuntungan Indonesia dalam forum global ini adalah menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif, di mana Indonesia tidak berpihak pada salah satu blok manapun. Karena itu, momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menunjukkan kekuatan Indonesia di mata dunia.

“Ini momentum yang baik bagi Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara besar di kancah global. Peran penting ini harus bisa dimanfaatkan oleh Jokowi, agar G20 besok di Bali bisa menjadi sejarah baru bagi Indonesia, bisa menjadi rekonsiliator bagi terbangunnya perdamaian dunia sebagaimana harapan semua negara,” jelasnya.

Lebih jauh Solissa, jika Presiden Jokowi berhasil mendamaikan negara-negara berkonflik seperti Rusia-Ukraina dan negara-negara barat, maka dirinya akan mencatatkan sejarah baru di dunia. Hal tersebut, tentu akan dikenang oleh seluruh dunia.

“Benefit lainnya adalah, Jokowi akan dikenang sebagai bapak perdamaian dunia. Kelasnya akan sama dengan Soekarno dulu di masa-masa perang dingin yang melibatkan blok barat dan blok timur,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X