Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menanggap acara relawan Nusantara Bersatu di Stadion GBK, Sabtu (26/11/2022) yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah sebuah pengerahan massa. Hal ini pun dipandangnya menjadi sebuah pertanda posisi Jokowi melemah di mata partai politik.
"Ya kemarin pengerahan massa oleh pak Jokowi itu menunjukkan Jokowi sebetulnya sedang dalam posisi melemah di mata para parpol," kata Andi Arief kepada wartawan, Minggu (27/11/2022).
Baca Juga: Di Depan Relawan, Presiden Jokowi Bicara Pentingnya Fondasi Infrastruktur
Dikatakan Andi, bahwa Presiden Jokowi berusaha mencoba untuk menguatkan diri dengan mengumpulkan para relawan. Bahkan bisa saja ada pelibatan logistik dan sumber daya dibalik pergerakan massa itu.
Bahkan, kata Andi, cara itu biasa dalam politik. Tapi Andi menyebut Jokowi sedang memasuki fase bebek lumpuh alias lame duck.
"Tapi secara umum itu jokowi bisa dibaca sedang memasuki fase lame duck dalam politik biasa itu dan mencoba untuk menguatkan diri dengan cara-cara itu," tuturnya.
Baca Juga : Presiden Jokowi Sebut Pemimpin yang Mikirin Rakyat Berambut Putih, Kode Dukung Ganjar?
Lalu apakah maksud 'Bebek Lumpuh' sebagaimana yang dimaksud oleh Andi Arief?
Sebagaimana melansir wikipedia, dalam politik lame duck seorang pejabat terpilih yang penerusnya telah terpilih atau akan menggantikannya. Seorang politikus yang segera pergi sering kali dipandang kurang berpengaruh dengan politikus lainnya karena waktu terbatas mereka meninggalkan jabatan.
Sehingga, bebek lumpuh bebas untuk membuat keputusan untuk menjalankan kekuasaan-kekuasaan standar dengan kekhawatiran kecil dari konsekuensinya, seperti mengeluarkan perintah eksekutif, grasi atau fatwa kontroversial lainnya.
Politikus bebek lumpuh dihasilkan dari batas masa jabatan, pensiun yang direncanakan atau kekalahan pemilu, dan secara khusus dikenal saat sistem politik yang dibentuk menunda antara pengumuman hasil dan pengambilan jabatan oleh para pemenang pemilu.
Bahkan di tingkat lokal, para politikus yang tak terpilih kembali dapat kehilangan kredibilitas dan pengaruh. Proyek-proyek yang belum rampung dapat gagal di tengah jalan akibat pelucutan pengaruh mereka.
