Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI merespons harta kekayaan ayah Mario Dandy Satrio (20), Rafael Alun Trisambodo yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Umum di Kanwil DJP Jakarta Selatan II. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pun memberi umpan balik positif atas respons Kemenkeu.
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Imron Rosyadi mengapresasi langkah-langkah Kemenkeu. Apalagi, pemeriksaan terhadap harta kekayaan Rafael pun dilakukan oleh Kemenkeu.
"Kita apresiasi langkah-langkah Depkeu," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Imron Rosyadi, INDOZONE melansir dari ANTARA, Sabtu (25/2/2023).
Baca Juga: Korban Penganiayaan Mario Dandy Ajukan Perlindungan ke LPSK
Sekadar diketahui, Rafael memiliki kekayaan hingga Rp56 miliar seiring mencuat dan viralnya kasus penganiayaan yang dilakukan Mario terhadap David (17). Atas kejadian itu, Kemenkeu di bawah komando Sri Mulyani, mendukung langkah hukum yang dilakukan kepolisian, mengkritik gaya hidup mewah hingga mendalami kekayaan bawahannya tersebut.
Menurut Imron Rosyadi, apa yang dilakukan Kemenkeu sudah benar. Sebab, setiap pihak terkait berhak melakukan penilaian apakah wajar atau tidak.
"Saya kira semua pihak berhak untuk melakukan semacam penilaian ini, wajar atau tidak. Tapi menurut saya, ini lagi ada proses yang dilakukan internal Depkeu terhadap ayahnya Mario Dandy. Itu akan diperiksa secara internal," ujarnya.
Baca Juga: Polisi Ungkap Cara Sadis Anak Pejabat Pajak Aniaya Pelajar: Tendang hingga Injak Kepala!
Sementara itu, Mario telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Selain Mario, rekannya, yaitu S, juga ditetapkan sebagai tersangka. Untuk David, dia masih dirawat intensif di rumah sakit.
Artikel Menarik Lainnya:
