Aksi brutal pasukan keamanan Arab Saudi terhadap gadis remaja di sebuah panti asuhan menuai sorotan publik.
Dalam sebuah rekaman video yang beredar di Twitter seorang polisi dan beberapa orang berpakaian sipil terlihat menggerebek rumah panti asuhan yang menampung wanita di Khamis Mushait, Arab Saudi.
Seorang petugas tampak menyeret seorang remaja perempuan yang berteriak-teriak di lantai. Sementara, seorang polisi memukulnya dengan ikat pinggang.
Para remaja perempuan lainnya terlihat dikejar-kejar dan dipukul dengan tongkat kayu.
Belum diketahui latar belakang pemukulan dan penggerebekan panti sosial wanita yatim piatu itu, namun otoritas Arab Saudi telah merilis sebuah pernyataan yang mengatakan akan membuka penyelidikan terhadap video viral yang dibagikan di media sosial itu.
Dalam pernyataan yang dibagikan pada Rabu pagi, Gubernur Provinsi Aseer Turki bin Talal Al Saud meminta untuk melakukan penyelidikan terhadap tindakan yang menunjukkan serangan brutal oleh beberapa pasukan terhadap wanita yatim piatu.
Distressing footage from Khamis Mushait orphanage showing security forces and masked men storming the site and assaulting girls who were protesting their conditions.
— ALQST for Human Rights (@ALQST_En) August 31, 2022
The #Saudi authorities must open an investigation and hold the perpetrators accountable.pic.twitter.com/XuiQQ73F1c
Dalam video dan foto yang dibagikan secara online, pasukan keamanan terlihat menyerang beberapa wanita, yang menurut sumber memulai mogok makan terhadap kondisi hidup mereka di panti asuhan, menggunakan taser dan tongkat.
Selanjutnya, beberapa tagar menyertai video termasuk #AnakYatimKhamisMushait dan #KhamisMushait kemudian terbsebar luas hingga membuat netizen geram.
Salah satu video menunjukkan tiga pria merobohkan seorang wanita sementara pria lain datang dan mulai menyerangnya menggunakan ikat pinggangnya sementara wanita lain terlihat berlari untuk menghindari serangan pasukan.
Video lain menunjukkan seorang wanita yatim piatu yang mencoba lari tetapi gagal dan jatuh ke tanah sebelum diseret dengan dijambak, diserang, dan ditangkap.
Itu dilakukan pasukan keamanan yang mencoba untuk melarang orang mengambil video ketika salah satu dari mereka tertangkap berteriak: "Yang ini menembak kita".
Sebuah kampanye diluncurkan ketika para pendukung hak-hak perempuan mengecam foto dan video mengerikan yang dibagikan secara online.
Mereka mengkritisi pasukan keamanan atas perlakuan mereka terhadap gadis-gadis yatim piatu di Khamis Mushait.