Jumat lalu (17/5), Timor Leste menyepakati pembuatan pabrik daur ulang bersama sekelompok peneliti Australia. Pabrik daur ulang yang akan bekerja sama dengan Timor Leste sendiri berada di bawah Australia's Mura Technology.

Timor Leste disebut akan menjadi negara pertama di dunia yang mendaur ulang semua sampah plastiknya. Semua sampah plastik yang dihasilkan negara itu akan diubah menjadi produk baru.

Pembangunan pabrik yang diberi nama 'Respect' itu akan dimulai pada akhir tahun 2020. Thomas Maschmeyer selaku penemu teknologi daur ulang mengatakan bahwa pembangunan pabrik daur ulang di Timor Leste itu merupakan sebuah revolusi besar.

"Di negara kecil ini kami dapat membuat pernyataan bahwa mereka akan jadi negara plastik netral pertama di dunia, dan negara ini berada di wilayah polusi sampah plastik terbesar di dunia," ujar Maschmeyer (18/5).

"Plastik jika tak dibuang dengan baik maka akan menjadi hal mengerikan. Namun, jika dibuang dengan baik maka akan menjadi luar biasa," lanjutnya.

Populasi Timor Leste sendiri kini mencapai 1,3 juta jiwa. Berdasarkan data dari pemerintah setempat, ada 70 ton sampah plastik yang dibuang setiap harinya di Timor Leste. Setiap tahunnya, sekitar 8 juta ton sampah plastik di buang ke laut. Sementara itu, Indonesia masuk sebagai negara teratas yang memproduksi sampah plastik.