Retnoning Tri (54) meninggal akibat tabrak lari di Overpass (jalan layang) Manahan, Solo, Jawa Barat. Harry Setiawan selaku sang anak mengatakan ibunya sempat berwasit sebelum tragedi maut itu terjadi.
"Sejak sebulan terakhir, memang ibu sering memberi nasihat. Ibu menitipkan adik saya (yang masih sekolah) agar bisa bekerja seperti saya," kata Harry kepada wartawan.
Harry merupakan seorang pekerja yang kantornya berlokasi di Kudus. Dia kerap berangkat ke kantor menggunakan jasa angkutan umum pada dini hari.
Akan tetapi, sang ibu tiba-tiba menawarkan diri mengantar si anak ke Terminal Tirtonadi. Harry pun terkejut karena sang ibu bertikah tidak seperti biasanya.
"Saya berangkat sekitar pukul 02.00 WIB. Biasanya naik ojek, tetapi ketika itu ibu saya sendiri yang ingin mengantarkan saya. Cuma saya heran saja, kok tumben ibu mau antar saya. Itu anehnya. Namun, tidak ada firasat apa-apa waktu itu," ujar Harry.
Sayangnya, perhatian Retnoning kepada Harry berujung duka. Perempuan 54 tahun itu menjadi korban tabrak lari di Overpass Manahan, Solo, oleh mobil dengan plat nomor AD 2499 E. Harry mengetahui tragedi itu setelah dihubungi Unit Laka Polresta Solo ketika baru sampai Boyolali.
"Saya langsung turun dari bus dan naik ojek kembali ke Solo. Langsung ke RS Kasih Ibu," ujar dia.
Tuntutan Harry
Harry menuntut pelaku segera menghampiri kediaman dia dan meminta maaf atas kejadian tersebut.
"Kami sudah ikhlas dengan kepergian ibu. Namun, saya harap pelakunya beritikad baik datang ke rumah dan meminta maaf," tegas Harry.
Satlantas Polresta Solo sudah mengantongi identitas pelaku tabrak lari. Polisi meminta pelaku segera menyerahkan diri karena terancam hukuman lebih berat jika tidak melakukannya.
Identitas pelaku tabrak lari terungkap setelah polisi mengecek seluruh rekaman CCTV yang terpasasng dari flyover Manahan hingga Gapura Makutho di Jl. Adi Sucipto.
