Risetnya Ciptakan Rasa Takut di Lombok, Pakar Geologi AS Minta Maaf

- Kamis, 18 Juli 2019 | 11:19 WIB
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Warga Lombok, khususnya wilayah perairan Lombok Selatan, kini merasa tak tenang. Penyebabnya adalah hasil riset yang dilakukan pakar Geologi dan Kegempaan dari Universitas Brigham Young Univesity, Utah, Amerika Serikat, Prof Ron Harris.

Berdasarkan hasil riset, diprediksi bakal ada gempa megathrust berkekuatan 9 magnitudo yang terjadi di wilayah perairan Lombok Selatan. 

Hal itu diungkapkan Harris saat menjadi pembicara dalam seminar manajemen kebencanaan yang dilaksakan di Universitas Nahdatul Ulama (NU) NTB di Mataram. Apa yang disampaikan Harris ternyata membuat kegaduhan. 

Harris meminta maaf kepada publik, khususnya warga Nusa Tenggara Barat, karena risetnya menciptakan rasa takut di kalangan masyarakat.

"Banyak yang bertanya 'kapan?, tapi itu adalah pertanyaan yang salah untuk gempa bumi karena tidak mungkin ada yang bisa mengetahui kapan pastinya," katanya.

Dosen Brigham Young University itu kemudian menjelaskan, pihaknya hanya ingin memberi tahu potensi gempa bumi di palung Jawa. Dia mengatakan, perlu digarisbawahi palung tersebut memanjang dari Sumatera di Barat sampai Sumba di Timur.

"Jadi belum tentu episenter gempa yang dimaksudkan akan terjadi di Lombok," ujarnya.

Minta Masyarakat Lombok Waspada

Meski demikian, Harris tetap meminta masyarakat Nusa Tenggara Barat, terlebih Lombok, untuk fokus dan waspada terhadap bencana gempa dan Tsunami. 

Dia mengatakan kedatangannya ke Lombok untuk membantu masyarakat memahami risiko. Harris mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

-
ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

 

Dia juga menyarankan masyarakat untuk menggunakan material kayu saat membangun sesuatu. "Tidak satu pun atau sedikit bangunan yang berbahan dasar kayu rusak karena gempa-gempa tahun 2018 di Lombok," katanya. 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X