Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS Sukamta meminta pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), untuk lebih sensitif serta responsif pada konten yang berbau ponografi, perjudian, kekerasan, juga penipuan online.
Hal tersebut menanggapi konten yang yang ada di channel YouTube Kimi Hime baru-baru ini. Kreator konten berusia 26 tahun itu kembali tampil seksi.
Padahal, dia sempat nampang dengan lebih sopan setelah mendapat teguran Kemkominfo karena kontennya dinilai terlalu vulgar.
"Sebaiknya pemerintah lebih sensitif dan responsif dalam menjalankan kewajibannya seperti disebut dalam UU ITE pasal 40 (2)," kata Sukamta ketika dihubungi Indozone, Selasa (5/11).
Menurutnya, pemerintah jangan hanya mengurusi soal penyebaran konten hoax saja untuk memastikan internet sehat. Namun juga soal pembatasan terhadap pornografi, perjudian, kekerasan, dan penipuan online.
Dia menegaskan, agar pemerintah bekerja secara sistematis dan taktis. Selain itu, pemerintah juga tidak boleh reaktif, apalagi hanya menunggu laporan dari masyarakat.
"Tadi dalam rapat dengan Kominfo saya mengingatkan kembali soal amanah UU ITE pasal 40 ayat 1 dan 6. Pemerintah wajib membuat PP tentang pemanfaatan IT, dalam hal ini tentang tata kelola konten," tegasnya.
Sukamta menilai, dengan pengaturan tata kelola konten, persoalan-persoalan seperti konten berbau pornografi dan tidak layak dipublikasi bisa ditangani dari hulunya yaitu pembuatnya serta penyedia platform. (MA)
