Makna di Balik Gertakan Nasdem

- Selasa, 30 Juli 2019 | 09:50 WIB
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Rabu (24/7/2019). (ANTARA/Fauzi Lamboka).
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Rabu (24/7/2019). (ANTARA/Fauzi Lamboka).

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, dinilai tengah mengertak Joko Widodo dan PDI Perjuangan. 

Belum lama ini, Paloh menjamu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Setelah pertemuan, pemilik media group itu memberi sinyal siap mendukung Anies untuk maju dalam Pilpres 2024.

Gertakan ini diyakini untuk "menakut-nakuti" Jokowi dan PDIP yang belakangan "mesra" dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Pengamat politik yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unwira Kupang Dr. Marianus Kleden menillai Paloh tak senang dengan geliat kedekatan Jokowi dan PDIP dengan Prabowo.

"'Saya (Nasdem) yang capek-capek mendukung Jokowi, kok, Gerindra yang dapat enaknya'," kata Marianus

-
(ANTARA/Fauzi Lamboka).

Marinus menduga NasDem memiliki kekhawatiran beberapa kursi menteri bakal diberikan kepada Gerindra. Padahal, dalam Pilpres 2019, Gerindra merupakan rival dari Jokowi dan PDIP.

"NasDem akan bertanya di manakah posisi mereka yang selama ini setia mendukung Jokowi," kata Marianus.

Kemungkinan Gerindra masuk dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin diyakini Tak akan mulus. Selain NasDem, beberapa partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja mengisyaratkan penolakan mereka.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X