Korea Utara Samakan Musik Pop dengan 'Perbudakan' dalam Tindakan Keras Hiburan

- Kamis, 18 Maret 2021 | 10:16 WIB
Kim Jong-un, pimpinan Korea Utara (REUTERS)
Kim Jong-un, pimpinan Korea Utara (REUTERS)

Propagandis Korea Utara telah melancarkan serangan pedas terhadap musik pop dalam apa yang diyakini sebagai kampanye baru melawan pengaruh asing.

Rezim tersebut mengarahkan pandangannya pada industri K-pop tetangga Korea Selatan, menyamakannya dengan 'perbudakan' saat ketegangan antara kedua negara meningkat.

Serangan itu terjadi hanya sehari setelah saudara perempuan pemimpin Kim Jong-un, Kim Yo-jong, mengeluarkan peringatan yang tidak menyenangkan yang memberi tahu Presiden AS Joe Biden agar tidak menyebabkan perperangan.

Band terlaris Korea Selatan termasuk BTS dan Blackpink telah memenangkan jutaan penggemar di seluruh dunia, tetapi para pejabat di Utara jauh dari kesan terkesan.

Kim Jong-un dikatakan semakin khawatir tentang orang-orang yang mengonsumsi film, musik, buku, dan TV asing, dengan aturan sensor ketat yang berarti mereka yang ditemukan dengan materi terlarang menghadapi sensor ketat.

Dalam upaya untuk membuat orang-orang keluar dari K-pop, salah satu situs propaganda rezim menggambarkan artis terikat kontrak yang sangat tidak adil sejak usia dini, ditahan saat pelatihan dan diperlakukan sebagai budak setelah tubuh, pikiran, dan jiwa mereka dirampok oleh kepala konglomerat terkait seni yang kejam dan korup.

Pakar Keith Howard, dari Sekolah Studi Oriental dan Afrika London, mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara bahwa bahkan membuat kata-kata untuk lagu yang sudah ada bisa berisiko.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X