Dipolisikan Soal Wawancara Kursi Kosong, Najwa Shihab: Saya Siap Beri Keterangan

- Selasa, 6 Oktober 2020 | 18:15 WIB
Najwa Shihab. (Instagram/najwashihab)
Najwa Shihab. (Instagram/najwashihab)

Najwa Shihab akhirnya angkat bicara perihal laporan polisi yang dilakukan oleh Ketua Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi terkait aksi wawancara kursi kosong. Najwa pun menjelaskan maksud dari wawancara kursi kosong yang viral di media sosial.

"Saya baru mengetahui soal pelaporan ini dari teman-teman media, saya belum tahu persis apa dasar pelaporan termasuk pasal yang dituduhkan. Saya dengar pihak Polda Metro Jaya menolak laporan itu," kata Najwa saat dihubungi Indozone, Selasa (6/10/2020).

Mbak Nana, panggilan akrab Najwa ini menyebut pihaknya akan bersikap kooperatif dengan kasus ini. Jika dipanggil polisi, Nana pun akan hadir dan bersedia diperiksa.

"Jika memang ada keperluan pemeriksaan, tentu saya siap memberikan keterangan di institusi resmi yang mempunyai kewenangan untuk itu," ungkap Najwa.

Lebih jauh Nana membeberkan maksud dirinya mewawancarai kursi kosong. Tentunya wawancara kursi kosong itu diketahui karena Menkes Terawan selalu tidak hadir dalam acara Mata Najwa.

"Tayangan kursi kosong diniatkan mengundang pejabat publik menjelaskan kebijakan-kebijakannya terkait penanganan pandemi. Penjelasan itu tidak harus di Mata Najwa, bisa di mana pun. Kemunculan Menteri Kesehatan memang minim dari pers sejak pandemi kian meningkat, bukan hanya di Mata Najwa saja dan dari waktu ke waktu, makin banyak pihak yang bertanya ihwal kehadiran dan proporsi Menteri Kesehatan dalam soal penanganan pandemi," beber Nana.

Atas dasar faktor itulah dirinya membuat video wawancara dengan kursi kosong. Dia menyebut dalam wawancara bangku kosong itu sejatinya merupakan pertanyaan dari masyarakat sendiri yang dia bawakan.

"Faktor-faktor itulah yang mendorong saya membuat tayangan yang muncul di kanal Youtube dan media sosial Narasi. Pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan juga berasal dari publik, baik para ahli, lembaga yang sejak awal concern dengan penanganan pandemi maupun warga biasa," kata Nana.

Aksi wawancara kursi kosong sendiri disebut Nana belum pernah terjadi di Indonesia. Namun, di luar negeri aksi seperti itu pun kerap terjadi.

"Lazim di negara yang punya sejarah kemerdekaan pers cukup panjang. Di Amerika sudah dilakukan bahkan sejak tahun 2012 di antaranya Piers Morgan di CNN dan Lawrence O’Donnell di MSNBC’s dalam program Last Word, tahun 2019 lalu di Inggris, Andrew Neil, wartawan BBC juga menghadirkan kursi kosong yang sedianya diisi Boris Johnson, calon Perdana Menteri Inggris, yang kerap menolak undangan BBC," kata Nana.

"Hal serupa juga dilakukan Kay Burley di Sky News ketika Ketua Partai Konservatif James Cleverly tidak hadir dalam acara yang dipandunya," pungkas Nana.
    


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X