Muh Lukman Alfarizi (26 tahun), pelaku bom bunuh diri di halaman Gereja Katedral Makassar, hari Minggu (28/3/2021), diduga meninggalkan surat wasiat sebelum meledakkan bom.
Surat wasiat itu diduga ia tulis di secarik kertas dengan tulisan tangan dengan pena. Ia menulis dengan huruf kapital semua.
Tak cuma meminta maaf karena mengakhiri hidup di jalan yang ia yakini sebagai jihad, Lukman juga menyampaikan beberapa pesan untuk ibu dan adiknya.
Salah satu pesan yang disampaikannya adalah agar ibunya tidak lupa mengerjakan salat. Ia juga berharap dapat bertemu kembali dengan keluarganya di surga.
"Jangan ki lupa senantiasa beribadah kepada Allah dan jangan ki tinggalkan sholat. Semoga Allah kumpulkan ki di surganya," tulisnya.
Dalam suratnya itu, Lukman juga mengungkapkan bahwa dirinya sangat menyayangi ibunya.
"Tapi Allah lebih menyayangi hambanya. Makanya saya tempuh jalanku sebagai mana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan ki dan bisa ki kembali berkumpul di surga," katanya.
Selain mengingatkan untuk mengerjakan salat, Lukman juga berpesan pada ibunya agar berhenti mengambil uang dari bank.
"Karena uang bank itu riba dan tidak diberkahi oleh Allah," katanya.
Sebagai gantinya, ia menitipkan uang Rp2.350.000 untuk ibunya.
"Untuk bayar pinjaman di bank dan itu uang kontrak rumahku masih ada 5 bulan di karyawan laundrynya mus. 500.000/bulan na kontrakan ambil meri tiap bulan, simpan ki untuk bayar pinjaman," katanya.
Kepada adiknya, selain mengingatkan supaya tidak malas salat, Lukman juga berpesan agar adiknya bisa menjaga ibunya.
"Satu pesanku untuk kau dek, jaga ummy baek-baek. Kau mami bisa jaga ummy dan jangan juga malas-malasan sholat dan jangan mi bergaul-gaul, fokus saja bantu ummy," katanya.
Berikut isi lengkap surat wasiat yang diduga ditulis Lukman.
