Niat Hendak Melihat Kondisi Anaknya yang Gangguan Jiwa, Bapak Ini Malah Dibunuh Sang Anak

- Kamis, 25 Maret 2021 | 20:58 WIB
Pelaku pembunuhan ayah kandung saat di Mapolres Malangn (Antara)
Pelaku pembunuhan ayah kandung saat di Mapolres Malangn (Antara)

Seorang laki-laki berinisial A, berusia 26 tahun, membunuh ayah kandungnya Tamin berusia 46 tahun, di Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang pada Selasa (23/3/2021).

Saat ini pihak kepolisian Polres Malang telah meringkus pelaku yang diketahui mengalami gangguan jiwa.

Dilansir Antara Kapolres Malang AKBP Hendri Umar mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat, Lawang untuk memastikan kondisi psikologis, dan kejiwaan tersangka.

Hendri menjelaskan, penempatan tersangka di RSJ Lawang tersebut dilakukan sampai hasil pemeriksaan kesehatan jiwa dikeluarkan oleh pihak rumah sakit. Jika ditemukan gangguan kejiwaan, maka akan diproses dengan aturan yang berlaku.

Sebelumnya mayat korban yang merupakan ayah pelak, ditemukan warga setempat dalam keadaan penuh luka di tempat tinggal tersangka di Desa Bumirejo.

Korban yang bekerja sebagai petani itu, memiliki kebiasaan mengunjungi tersangka setiap malam hari. Kebiasaan itu, untuk memastikan kondisi sang anak dalam keadaan baik, karena selama ini dinyatakan mengalami depresi.

Hendri menjelaskan, saat itu, Tamin tiba di kediaman anaknya kurang lebih pukul 23.00 WIB, pada Senin (22/3). Kediaman sang anak, hanya berjarak 500 meter dari rumah korban. Kurang lebih dua jam kemudian, atau pada pukul 01.00 WIB, Selasa (23/3) dini hari, dilaporkan adanya adu mulut dari keduanya.

Hendri menjelaskan, adu mulut tersebut bermula pada saat tersangka meminta uang sebesar Rp3 juta kepada Tamin. Namun, sang ayah hanya mampu memberi uang sebesar Rp1 juta kepada anak, alias pelaku tersebut. "Pelaku marah, dan menganiaya korban," ungkap Hendri.

Kurang lebih pada pukul 01.30 WIB, para tetangga yang ada di lokasi tersebut mendengar adanya teriakan minta tolong dari rumah pelaku. Namun, teriakan tersebut dianggap wajar, karena keduanya sering bertengkar pada hari-hari sebelumnya.

"Tersangka kerap kali berteriak-teriak, teriak minta tolong sendiri saat malam. Kebetulan si pelaku ini sedikit mengalami gangguan kejiwaan, pernah lima kali masuk rumah sakit di Lawang," ucap Hendri.

Tidak lama berselang, lanjut Hendri, tetangga sempat melihat pelaku meninggalkan rumah dengan menggunakan sepeda motor miliknya. Hingga keesokan harinya, pihak keluarga Tamin mulai khawatir karena korban belum pulang ke rumah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X