Menpan RB Sebut Telah Antisipasi Calo CPNS Tahun Ini, Begini Kata Menteri Tjahjo Kumolo

- Rabu, 24 Maret 2021 | 21:13 WIB
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo saat rapat kerja bersama Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (Antara)
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo saat rapat kerja bersama Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (Antara)

Terkait banyaknya calo yang bermunculan ketika pembukaan penerimaan calon pegawai negeri sipil, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo mengatakan untuk penerimaan yang dibuka pada tahun 2021 ini pihaknya sudah mengantisipasi hal tersebut

"Sebenarnya tidak mungkin bisa ditembus. Orang mau bayar berapapun, secara sistem tidak akan mungkin," kata Tjahjo dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR yang diikuti melalui akun Youtube Komisi II DPR RI Channel, di Jakarta, Rabu (24/3/2021) dikutip dari Antara.

Tjahjo pun mengatakan bahwa dirinya pun pada 2019 pernah didatangi sejumlah orang atas perintah seorang calo yang menjanjikan akan mendapatkan surat keputusan khusus dari Tjahjo selaku Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

"Alhamdulillah orangnya sudah ditangkap. Mereka adalah jaringan. Kami menghimbau masyarakat berhati-hati dengan calo pada setiap penerimaan CPNS," ujarnyanya.

Tjahjo mengatakan modus seorang calo menjanjikan seseorang bisa lolos dalam seleksi CPNS berbagai macam. Sebagian calo adalah mantan pegawai negeri sipil yang kemudian membangun jaringan.

Menurut Tjahjo, bila ada aparatur sipil negara yang terlibat dalam praktik percaloan seperti itu, ancaman sanksi yang dijatuhkan adalah pemecatan.

"Kalau ketahuan ada yang bermain, akan kami pecat," katanya.

Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia Tandjung juga meminta komitmen pemerintah untuk menghilangkan praktik percaloan dalam penerimaan CPNS.

"Komisi II DPR bersama Kementerian PAN-RB dan BKN sepakat untuk berkomitmen menghilangkan praktik penipuan atau percaloan dalam proses penerimaan CPNS,"  sebutnya.

Dalam rapat yang juga dihadiri Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana dan Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara Prof Agus Pramusinto tersebut, mengemuka kebutuhan aparatur sipil negara pada 2021 sebanyak 69.684 orang untuk pusat, dan 671.867 orang untuk daerah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X