Anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani menyebutkan bahwa saat ini semua negara sedang berlomba-lomba untuk menciptakan vaksin virus corona (Covid-19). Termasuk salah satunya adalah Indonesia.
Diketahui pula, beberapa waktu lalu, pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk menjalani proses uji klinis yang sudah memasuki tahap III terhadap vaksin Sinovac asal Tiongkok.
Terkait vaksin itu, Netty mengimbau agar pemerintah bisa melibatkan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai verifikator yang bisa memberikan jaminan bahwa vaksin yang diproduksi itu halal.
"Tentu, sebagai tanggungjawab moral dan politik, PKS akan menyarankan pelibatan MUI sebagai verifikator yang menjamin keamanan, kehalalan dan ke-thayyib-an dari vaksin manapun yang nantinya diproduksi oleh pemerintah," ucap Netty kepada Indozone, Jumat (24/7/2020).
"Hal ini penting sebagai bentuk penghargaan dan pelindungan negara mengingat penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam yang memiliki value dan prinsip yang harus dipahami dan difasilitasi sebagai warga negara," tambahnya.
Selain itu, Netty juga berharap dalam tahapan uji klinis dari vaksin tersebut, para ahli yang bekerja mendapatkan perlindungan dari segi keamanan, keakurasian dalam menjalankan tugasnya.
"Kemenkes, Kemenristek, BPOM, Biofarma, harus mengawal proses ini, memastikan aspek keamanan, akurasi, dan pemenuhan syarat uji klinis. Harapannya, vaksin dapat menjadi pemutus mata rantai Covid-19," tutup Netty.
Artikel menarik lainnya
-
Mabes Polri Sebut SPDP Kasus Brigjen Prasetijo Sudah Keluar
-
Hari Pertama Operasi Patuh Jaya di Jakarta, 1,763 Pengendara Ditilang
-
Geger, 11 Ekor Sapi Ditemukan Tewas Digorok dan Diracun, Bangkainya Dibiarkan Bercecer