Pangan Aman dan Stabil, Wamendag Apresiasi Peran Polri, Pelaku Usaha hingga Petani

- Rabu, 26 Agustus 2020 | 14:05 WIB
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (Biro Humas Kemendag)
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (Biro Humas Kemendag)

Kementerian Perdagangan memberikan penghargaan kepada Polri khususnya Satuan Tugas (Satgas) Pangan dan para pelaku usaha yang turut berhasil menjaga ketersediaan dan kestabilan harga pangan selama pandemi Covid-19.

Wamendag Jerry Sambuaga turut hadir dan menyaksikan saat Mendag Agus Suparmanto memberikan penghargaan kepada Kapolri yang diwakili oleh Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo serta para pelaku usaha dan asosiasi terkait. Tampak hadir juga Ketua Satgas Pangan Daniel Tahi Monang Silitongan dan Dirut Bulog Budi Waseso. 

Dalam paparan itu terungkap bahwa ketersediaan pangan selama pandemi relatif aman. Ada dua komoditas yang sempat langka yaitu bawang putih dan gula pasir, tetapi itupun tidak berlangsung terus menerus. 

Dilihat dari harga, selama pandemi harga relatif stabil dan bahkan terjadi deflasi yang diakibatkan menurunnya aktivitas ekonomi. Indeks harga konsumen tercatat mengalami deflasi 0,1% didorong oleh deflasi sektor makanan, minuman dan tembakau yang sebesar 0,73%. 

Menanggapi hal tersebut, Wamendag Jerry Sambuaga memberikan dua pernyataan. Pernyataan pertama adalah apresiasi kepada Polri khususnya Satgas Pangan, Petani, Pedagang, Pelaku Usaha, Asosiasi dan stakeholder terkait karena telah bekerja sama dengan pemerintah dalam hal ini Kemendag dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan.

“Semua pihak bekerja keras Bersama Kemendag agar harga pangan stabil dan stoknya aman. Secara khusus saya turut mengapresiasi Kapolri, juga tentu saja Ketua Satgas Pangan dan Dirut Bulog. Yang tidak dilupakan tentu para petani, peternak, pedagang, pelaku usaha, asosiasi dan semua stakeholder terkait. Tanpa kehadiran mereka tentu kita akan sulit memenuhi target ketersediaan dan kestabilan harga pangan,” ujar Jerry.

Kemudian, Jerry menekankan, komoditas pangan selalu menempati peran yang paling signifikan dalam setiap kejadian khusus seperti pandemi ini. Menurutnya, dalam pandemi, orang hanya lebih terfokus untuk melakukan penyelamatan diri atau mitigasi. 

Dia menjelaskan, pangan adalah bagian krusial dalam mitigasi karena bukan hanya menyangkut keselamatan individu tetapi juga kestabilan sosial, ekonomi dan politik. Pemerintah Indonesia, sambung Jerry, sangat paham dan tanggap terhadap itu sehingga bisa mengambil langkah antisipatif yang cepat.

“Kementerian Perdagangan menjadi salah satu Lembaga terdepan dalam hal tersebut. Kami berusaha melakukan upaya baik di lingkup domestik maupun perdagangan internasional agar kita bisa memenuhi permintaaan bahan pangan masyarakat dengan harga yang stabil,” urai Jerry.

Catatan kedua Wamendag adalah mengenai deflasi itu sendiri. Jerry menekankan, sudah wajar dalam keadaan seperti pandemi ini terjadi deflasi, tetapi tetap harus diupayakan untuk segera diatasi.

-
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (Biro Humas Kemendag)

Deflasi menurutnya, terjadi karena kegiatan ekonomi masyarakat banyak yang terhenti pada masa pandemi karena harus memenuhi protokol kesehatan.

“Berbeda dengan krisis ekonomi, krisis kesehatan dalam pandemi Covid-19 ini benar-benar membatasi atau bahkan menghentikan kegiatan ekonomi masyarakat. Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah menghadapi tantangan yang luar biasa untuk tetap beroperasi. Itulah yang menyebabkan deflasi,” tegas Jerry. 

Wamendag Jerry menambahkan, Pemerintah tanggap dan bergerak cepat terhadap keadaan itu. Ia mengatakan bahwa berbagai skema penyelamatan dan pemulihan ekonomi telah diluncurkan oleh pemerintah. 

Sektor yang disasar juga komprehensif mulai dari BUMN, kemudahan fiskal bagi perusahaan-perusahaan swasta, pengamanan moneter, bantuan UMKM serta bantuan para pekerja terdampak bahkan hingga bantuan kepada para pencari kerja dan rumah tangga. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X