Tangani Banjir Akibat Meluapnya Sungai Citarum, Ini Solusi Anak Buah Jokowi

- Kamis, 25 Februari 2021 | 09:18 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi jebolnya tanggul Sungai Citarum di Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (Dokumentasi Kementerian PUPR)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi jebolnya tanggul Sungai Citarum di Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (Dokumentasi Kementerian PUPR)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berserta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau dampak banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Citarum. Menurut Basuki solusi penanganan banjir di suatu wilayah sungai harus dikerjakan secara sistemik dari hulu sampai ke hilir.

"Penanganan banjir di suatu wilayah sungai tidak bisa dilakukan secara parsial lokasi per lokasi, tetapi harus dikerjakan secara sistemik dari hulu sampai ke hilir," ujar Menteri Basuki dikutip Antara, Kamis (25/2/2021).

Anak buah Jokowi ini menjelaskan, untuk hulu Sungai Citarum sudah ditangani dengan selesainya Terowongan Nanjung dan Sudetan Cisangkuy. Lalu, akan dilanjutkan dengan pembangunan lima polder di Citarum Hulu. 

Menteri Basuki mencontohkan, misalnya di wilayah Dayeuh Kolot dampak banjir sudah menurun signifikan.
Sedangkan, untuk tahap selanjutnya Menteri PUPR mengatakan telah menyampaikan kepada Gubernur Jawa Barat dan para Bupati untuk memulai penanganan Citarum Hilir, yakni dengan pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijuray di Kabupaten Bogor.

"Di Citarum Hilir ini terdapat Sungai Cibeet, kemarin saat hujan kontribusi alirannya 900 meter kubik/ detik dan bertemu dengan Sungai Citarum yang debitnya 400 meter kubik/detik sehingga total debit di hilir ini mencapai 1.300 meter kubik/detik. Sedangkan daya tampungnya hanya 1.100 meter kubik/ detik, sehingga sungai meluap," urai Basuki.

-
Foto udara pemukiman warga yang terdampak jebolnya tanggul Sungai Citarum di Desa Sumber Urip, Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (ANTARA/Hafidz Mubarak A)

Selanjutnya, Menteri Basuki juga mengatakan akan menyelesaikan pembangunan tanggul di hilir Sungai Citarum. Tanggul akan dibangun dari Bendung Curug sampai ke Muara panjangnya 150 km yang terbangun baru 20 km karena melintasi kawasan permukiman.

Baca Juga: Polemik "Tamu Misterius" Edhy Prabowo, KPK Angkat Bicara

Sebelumnya Basuki menyebut penanganan banjir harus dilakukan secara menyeluruh lewat kegiatan multisektoral, tidak hanya bersifat teknikal.

Solusi penanganan banjir harus dilakukan secara menyeluruh melalui kegiatan multisektoral, yang melibatkan seluruh pemilik kepentingan dengan visi bersama untuk menyelesaikan masalah secara berkelanjutan.

Dia menyatakan, penanganan banjir secara teknikal memang penting dan perlu, namun memiliki keterbatasan dan tidak dapat menyelesaikan masalah secara jangka panjang.

-
Presiden Joko Widodo berjalan di atas tanggul darurat saat meninjau lokasi jebolnya tanggul Sungai Citarum di Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/2/2021). (ANTARA/Hafidz Mubarak A)

Sementara Presiden Jokowi menargetkan perbaikan tanggul penahan air Sungai Citarum di Desa Sumber Urip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dapat selesai dalam dua hari mendatang.

Tanggul tersebut sebelumnya jebol pada Sabtu (20/2/2021) dan menyebabkan banyak rumah warga rusak dan hanyut.

“Ada tiga titik yang tanggulnya jebol seperti ini, tetapi dua hari yang lalu sudah mulai dikerjakan. Insya Allah tadi saya memberikan target maksimal dua hari lagi sudah harus selesai tanggulnya sehingga semuanya berfungsi normal kembali,” kata Presiden Jokowi saat meninjau lokasi jebolnya tanggul penahan air Sungai Citarum, Pebayuran, Bekasi, Jawa Barat.

Presiden juga memerintahkan jajarannya untuk menangani kerusakan rumah warga akibat jebolnya tanggul tersebut.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X