Sosok Isabella Guzman, Gadis Cantik yang Tikam Ibu Kandungnya 151 Kali di Wajah dan Leher

- Minggu, 6 September 2020 | 14:51 WIB
Isabella Guzman, gadis yang membunuh ibunya dengan menikam sebanyak 151 kali di Colorado, AS pada 2013. (Ist)
Isabella Guzman, gadis yang membunuh ibunya dengan menikam sebanyak 151 kali di Colorado, AS pada 2013. (Ist)

Meski sudah berlalu 7 tahun, publik rupanya masih belum melupakan perbuatan Isabella Guzman, gadis cantik yang membunuh ibu kandungnya, Yun-Mi Hoy (47 tahun) dengan cara menikam sebanyak 151 kali pada bagian wajah dan leher.

Ingatan publik masih terawat, salah satunya karena vonis tak bersalah yang diterima gadis penderita paranoia skizofrenia itu dari pengadilan Colorado, AS.

Alih-alih dipenjara atau dihukum berat, dia dikirim ke Rumah Sakit Kejiwaan di Pueblo, Colorado.

Dari penelusuran Indozone.id, Isabella rupanya sudah punya pacar ketika dia menghabisi nyawa ibunya.

Pada hari ketika dia menikam ibunya di kamar mandi lantai dua rumahnya, seorang tetangganya melihat pacarnya lompat keluar dari rumah dengan ketakutan.

Sehari sebelum menikam ibunya, Isabella juga sempat mengirimkan surel (email) kepada ibunya yang isinya "Kau akan menebusnya".

Menurut keterangan aparat setempat, dari hari ke hari, Isabella semakin sering melawan ibunya, yang diduga karena kesal ibunya menikah lagi. Dia dianggap semakin mengancam dan durhaka.

Ketika menerima surel itu, ibunya sempat menelepon kepolisian Aurora dan meminta datang ke rumahnya karena saking ketakutan. Polisi pun datang memenuhi permintaan ibunya.

Keesokan harinya, Isabella melancarkan aksinya di rumah ibunya di blok 2600 Jalan South Lima.

Ryan Hoy, suami ibunya, atau ayah angkatnya, mengaku kalau dirinya sedang berada di rumah ketika pembunuhan itu terjadi.

"Istri saya baru saja pulang sekitar pukul 9.30 malam, lalu dia naik ke atas untuk mandi," kata Ryan, seperti dilansir Daily Mail.

Ryan sempat mendengar teriakan istrinya, namun Isabella mengunci pintu kamar mandi dari dalam. Ryan lantas melihat darah dari celah bawah pintu kamar mandi dan saat itu dia sudah menduga kalau istrinya dibunuh.

Ketika akhirnya pintu kamar mandi dibuka oleh Isabella, Ryan tetap tak dapat berbuat apa-apa karena Isabella mengacungkan pisau ke arahnya, sambil melangkah keluar lalu menuruni tangga. Ryan hanya bisa terperangah melihat kondisi istrinya.

"Saya mencoba membangunkan istrinya saya tapi percuma karena dia sudah meninggal," katanya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X