Vatikan prihatin mendengar rencana Israel untuk mencaplok sebagian besar Tepi Barat. Vatikan menegaskan bahwa hukum internasional dan resolusi PBB harus dihormati agar Israel dan Palestina bisa hidup berdampingan.
"Kami mengikuti situasi ini dengan cermat, dan menyatakan keprihatinan tentang tindakan di masa depan yang dapat lebih lanjut membahayakan dialog," kata Vatikan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Arab News pada Minggu (24/5/2020).
Vatikan berharap segera ada resolusi lewat dialog agar perdamaian dapat tercipta di Yerusalem, kota suci yang dicintai oleh tiga agama Yahudi, Kristen, dan Islam.
Sementara itu, menurut Afif Safieh, Duta Besar Palestina pertama untuk Vatikan hingga 2005, pernyataan tersebut menyiratkan kekesalan Vatikan terhadap Israel yang mengabaikan hukum internasional.
"Vatikan selalu menaruh minat pada masalah Palestina, karena Palestina adalah lokasi geografis kelahiran Yesus, dan tentang pesan Kristen serta penyebarannya.
"Lalu ada komunitas Kristen Palestina. Meskipun jumlahnya relatif kecil, mereka memainkan peran yang sangat menonjol dalam masyarakat Palestina," kata Safieh.
Afif berkata bahwa jika tidak ada solusi untuk mengakhiri konflik, maka akan menjadi pukulan menghancurkan bagi komunitas Kristen di Yerusalem..
"Tidak adanya harapan di cakrawala mendorong komunitas ini menyusut lebih jauh, dan Vatikan percaya bahwa Tanah Suci seharusnya tidak menjadi hanya museum tempat-tempat suci," tukasnya.
