Jumlah Pengguna KRL Turun Drastis Selama Idul Fitri 2020

- Selasa, 26 Mei 2020 | 13:16 WIB
KRL Commuterline (Instagram/@commuterline)
KRL Commuterline (Instagram/@commuterline)

VP Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) Anne Purba, mengungkapkan bahwa jumlah pengguna atau penumpang KRL Commuter Line turun sangat drastis pada Lebaran 2020. Ini jika dibandingkan pada tahun lalu.

"KCI mencatat jumlah pengguna KRL pada hari kedua Lebaran hingga pukul 18.00 WIB adalah sejumlah 83.125 penumpang. Sementara pada hari pertama pengguna KRL mencapai 60.457. Jumlah ini turun sekitar 90% dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata Anne di Jakarta, Selasa (26/5/2020).

Anne menyebutkan pada tahun 2018 dan 2019, di hari kedua momen yang sama, PT KCI melayani masing-masing sebanyak 629.983 pengguna dan 749.332 pengguna.

Penurunan ini sejalan dengan upaya bersama untuk mengurangi mobilitas yang tidak perlu dan kebijakan tidak mudik serta  tidak piknik pada Lebaran kali karena masih dalam situasi pandemi virus corona (Covid-19).

"Dari pantauan PT KCI, para pengguna KRL masih didominasi oleh penumpang musiman yang naik KRL berkelompok/ rombongan, dan cukup banyak yang membawa anak-anak. Situasi ini serupa dengan tahun-tahun sebelumnya pada hari lebaran, sehingga dengan operasional terbatas semakin sedikit pula penumpang musiman yang dilayani," ungkapnya.

Dia menjelaskan, selama operasional terbatas, PT KCI tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam memberikan layanan. Seluruh pengguna wajib menggunakan masker dan mengikuti pemeriksaan suhu tubuh. 

"PT KCI juga sudah menyediakan layanan berupa tambahan wastafel selain yang ada di toilet stasiun, dan hand sanitizer di stasiun maupun di dalam KRL," ujarnya.

Dia menyampaikan, sejalan dengan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang masih berlaku, jumlah pengguna di dalam kereta juga dibatasi maksimum 60 orang untuk tiap kereta dari kapasitas normal. 

Pembatasan ini dijalankan dengan penyekatan penumpang di sejumlah titik sehingga jumlah yang berada di peron dan di dalam kereta terkendali. Jika diperlukan, petugas juga melakukan buka tutup pintu masuk stasiun.

"Dalam operasional terbatas selama dua hari ini, protokol kesehatan dan pembatasan jumlah pengguna dapat berjalan. Di awal-awal operasional sore hari, pada dua hari ini masih terdapat antrean pengguna di sejumlah stasiun antara lain Stasiun Angke, Cikarang, dan Karet," sebutnya.

"Antrean terjadi karena para calon penumpang KRL rela menunggu jadwal operasional pertama di sore hari hingga dua jam sebelum keberangkatan pertama. Namun antrean ini dapat terurai dalam waktu 10-15 menit. Selanjutnya operasional sore hari berlangsung relatif lancar," tambah dia.

Sebagai bentuk antisipasi terhadap antrean pengguna, sambungnya, selama hari pertama dan kedua Lebaran , PT KCI menjalankan 448 jadwal setiap harinya. KCI kemudian juga menambah secara total 18 jadwal kereta tambahan agar physical distancing di dalam kereta dapat terjaga. 

"Secara umum, operasional KRL terbatas berjalan dengan lancar, masyarakat mengikuti protokol kesehatan dan aturan yang ada, serta upaya mengurangi mobilitas masyarakat yg tidak perlu dapat tercapai," tutupnya.

Saat ini, operasional KRL kembali normal hari ini, Selasa (26/5) melayani penumpang namun tetap sesuai dengan aturan dalam pelaksanaan PSBB. Sebelumnya moda transportasi ini beroperasi secara terbatas di Hari Raya Idul Fitri pada Minggu-Senin atau 24-25 Mei 2020.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X