Dampak Pandemi Corona, Produksi Migas Siap Jual Ikutan Anjlok

- Jumat, 17 Juli 2020 | 15:42 WIB
Petugas memeriksa pengoperasian Rig (alat pengebor) elektrik. (ANTARAFOTO/M Ibnu Chazar)
Petugas memeriksa pengoperasian Rig (alat pengebor) elektrik. (ANTARAFOTO/M Ibnu Chazar)

Produksi minyak dan gas yang siap jual atau Lifting Migas di Indonesia pada Januari hingga Juni, tercatat lebih rendah dari yang ditargetkan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Dwi Soetjipto dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/7/2020). 

Dwi mengatakan, lifting minyak pada paruh pertama tahun ini mencapai 713.300 barel per hari (bph), lebih rendah dari target SKK Migas sebesar 755.000 bph untuk tahun 2020.

Sementara untuk lifting gas dari Januari hingga Juni, tercatat mencapai 5.605 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd), dibandingkan dengan target 6.670 mmscfd.

"Kemerosotan produksi disebabkan oleh aktivitas yang lebih rendah dari kontraktor minyak dan gas akibat pandemi Corona," kata Dwi.

SKK Migas, kata Dwi, sudah menyadari akan potensi penurunan kinerja tersebut sebagai akibat dari pandemi virus corona (Covid-19). Maka itu, lanjut dia, SKK Migas sebenarnya telah berusaha mengantisipasi hal itu dengan memberikan stimulus untuk menggairahkan sektor hulu migas.

Adapun stimulus dimaksud salah satunya adalah dengan memberikan insentif kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) guna mendapatkan pinjaman penyetoran Pengabaian Dana dan Pemulihan Lokasi (ASR) di tahun ini.

“Surat edaran kepada Kontraktor KKS sudah terdaftar. Saya berharap KKKS dapat memanfaatkan kebijakan ini, agar segera melakukan kegiatan-kegiatan peningkatkan produksi," pungkas Dwi.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X