Rekam Jejak Omas dalam Lenong Betawi

- Jumat, 17 Juli 2020 | 00:31 WIB
Omas. (Foto: ANTARA/Screenshot YouTube)
Omas. (Foto: ANTARA/Screenshot YouTube)

Indonesia kembali kehilangan seniman asal Betawi, Omaswati atau yang kerap disapa Mpok Omas. Di usianya yang ke 54 tahun, Omas meninggal karena sakit pada Kamis (16/7/2020) malam.

Dengan gaya bicara ceplas-ceplos yang dibalut ekspresi wajah khas, perempuan kelahiran Jakarta 3 Mei 1966 itu dikenal masyarakat sosok yang selalu jenaka dalam berbagai acara televisi maupun lenong.

Dalam sebuah wawancara, Omas mengaku sudah mengenal lenong sejak usia tujuh tahun, karena keluarganya juga seniman. Sama seperti beberapa saudara kandungnya Mandra dan Mastur.

Memulai karier di dunia hiburan Indonesia dari lenong. Salah satu kelompok lenong yang pernah dia ikuti bernama Sinar Baru pimpinan adiknya, Mastur.

Omas juga pernah tampil di acara lenong salah satu stasiun televisi swasta bersama Mpok Atiek, Malih, Yurike P dan Tata Dado dalam acara "Lenong Abang None".

Sosok Omas tak lepas dari nama-nama besar seniman Betawi yang sudah senior seperti mendiang Mpok Nori. Omas pun kerap meminta saran dari para seniornya.

Menjaga pesan Mpok Nori

Seperti dilansir Antara, semasa hidupnya, Omas pernah berkisah sempat dititipkan pesan untuk menjaga kesenian Betawi oleh Mpok Nori.

Saat itu, Omas sempat mengaku kesulitan untuk melestarikan lenong mengingat perlu adanya kerja sama kuat dari sesama warga Betawi, pemerintah dan lembaga lainnya.

Upaya Omas untuk melestarikan salah satu kesenian Betawi itu melalui keikutsertaannya mendirikan organisasi Pangsi (Pelestarian Sanggar Seni Budaya Betawi) bersama Mandra dan seniman Betawi lainnya pada tahun 2012.

Omas juga mendirikan grup "Letop" alias Lenong dan Topeng Betawi di kediamannya di kawasan Depok, Jawa Barat.

"Pesan Mak Nori, harus melanjutkan, jangan sampai kalah sama kesenian luar. Saya punya grup, akan saya usahakan," kata Omas kala itu.

Selain lenong, Omas juga pernah tampil di berbagai acara televisi sebagai pemeran pendukung dalam sejumlah sinetron dan dimulai melalui judul "Matahariku".

Dalam sinetron tersebut, Omas memerankan tokoh dengan nama bersama karakter yang sama dengan dirinya. Dia tampil ceplas-ceplos dan jenaka di sana. Setelah itu, Omas kembali tampil dalam judul sinetron lainnya hingga membesarkan namanya.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X