Natalius Pigai Ungkap Sosok di Balik Izin Investasi Miras, 'Kasihan Jokowi Tertipu 2 Kali'

- Minggu, 28 Februari 2021 | 17:37 WIB
Kolase foto Presiden Jokowi dan Natalius Pigai (Twitter @jokowi/YouTube)
Kolase foto Presiden Jokowi dan Natalius Pigai (Twitter @jokowi/YouTube)

Aktivis HAM Natalius Pigai menyentil kebijakan pemerintah yang membuka izin investasi minuman keras di Papua.

Menurut Pigai, ada oknum pejabat negara yang diduga mengusulkan izin tersebut kepada Presiden Joko Widodo.

Pejabat tersebut mengklaim sebagai Orang Asli Papua. Pigai sudah merasa ragu atas kapasitasnya. Akibat ulahnya, menurut Pigai, Presiden Jokowi akhirnya tertipu lagi.

Hal ini disampaikan Pigai melalui akun Twitter @NataliusPigai2, Minggu (28/2/2021).

"Ada Pejabat Negara yg ngaku 'Org Asli Papua' kata Presiden. Dia diduga usul Perpres Miras di Wilayah2 Kristen. Apa motifnya?. Sy sdh Protes krn ragu dgn Kapasitasnya sejak awal. Apa Anda tdk mampu Kerja? & hadirkan investasi yang lebih bermartabat?. Kasihan Jokowi Tertipu 2 Kali," tulis Pigai.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid juga angkat suara soal izin investasi minuman keras di sejumlah daerah yang disetujui Presiden Joko Widodo.

Melalui akun Twitter @hnurwahid, Sabtu (27/2/2021), politikus PKS ini membagikan artikel mengenai penolakan Gubernur Papua Lukas Enembe peredaran miras di daerahnya beberapa waktu silam.

Bahkan, Lukas sempat mengamuk mengetahui izin tersebut dibuka.

"Gubernur Papua Lukas Enembe Ngamuk, Ancam Bakar Toko Penjual Miras. Dan ancam distributor2 miras ke Papua agar hentikan aktivitas mrk. Maka semestinya Presiden @jokowi mencabut Perpres terkait investasi miras termasuk ke Papua. MRP&MUI sudah menolak jg," cuit Hidayat.

Ustaz Hilmi Firdausi juga ikut menyoroti pemberian izin investasi minuman keras di daerah tertentu.

Dia meminta Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin membantalkan aturan yang diakomodir dalam Perpres Nomor 10 Tahun 2021.

Hal itu disampaikan Hilmi melalui akun Twitter @Hilmi28, Jumat (26/2/2021).

Hilmi mengingatkan pemerintah tentang kasus penembakan personel TNI dan warga sipil oleh oknum polisi di Cengkareng, Jakarta Barat, Bripka CS.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X