Pemprov DKI Diminta Cari Solusi untuk Tanah Abang yang Ramai saat PSBB

- Senin, 18 Mei 2020 | 19:21 WIB
Situasi pedagang di Tanah Abang (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Situasi pedagang di Tanah Abang (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Guruh Tirta Lunggana, meminta kepada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta agar mencari solusi terbaik untuk para pedagang di Pasar Tanah Abang. 

Pasalnya, selama penerapan pembatasan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), pedagang di sana tak bisa berjualan.

"Kami sudah sampaikan kepada dinas bahwa banyak daripada pedagang dan pekerja di Tanah Abang. Bagaimana solusinya agar PSBB berjalan dan pedagang tetap berdagang," kata Guruh di Jakarta, Senin (18/5/2020). 

Guruh menyampaikan, bahwa para pedagang sebenarnya telah menerapkan anjuran pemerintah, yaitu menjalani physical distancing atau jaga jarak diri dalam menjajakan dagangannya. Apalagi, selama ini setiap hari ada personel Satpol PP ada yang terus melakukan pemantauan. 

"Sebenarnya kita sudah mengimbau kepada para pedagang untuk bisa mengikuti anjuran pemerintah," ujarnya. 

Dia pun mengungkapkan akan berkoordinasi dengan pimpinan Komisi B untuk memanggil Pelaksana Tugas Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elizabeth Ratu Rante Allo. Sehingga, diharapkan ada solusi terbaik dari hasil pertemuan tersebut.

-
Sejumlah warga memadati Pusat Grosir Jembatan Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu, (25/5/2019). Pedagang dan pembeli telah berdatangan dari jam 05.00 WIB. (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Adapun mayoritas pembeli yang mendatangi Pasar Tanah Abang berasal dari luar Jakarta. Karenanya harus ada kerja sama antar Pemda untuk mencegah masyarakat masuk ke Ibu Kota. 

"Banyaknya pengunjung dari luar Jakarta yang datang ke Pasar Tanah Abang," tambahnya.

Hingga kini, data yang dicatat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov DKI Jakarta, per pukul 16.15 WIB angka positif Covid-19 mencapai 5.6996 orang, lalu 1.302 orang dinyatakan sembuh dan 483 meninggal dunia.

Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan pihaknya tidak ada akan merelaksasi atau melonggarkan PSBB di wilayahnya. PSBB sendiri merupakan bagian dari upaya pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19 di Ibu Kota.

"Di Jakarta sendiri PSBB masih berlaku dan tidak ada kebijakan pelonggaran, tidak ada kebijakan membolehkan aktivitas seperti sebelum PSBB," kata Anies dalam jumpa pers di Gedung Balai Kota Jakarta, Jumat (15/5/2020).

Anies mengungkapkan, kini ada momentum paling menentukan dalam menanggulangi Covid-19 di DKI Jakarta, sejak awal Maret lalu Pemprov memutuskan untuk mengurangi aktivitas pada biasanya. Ia menyampaikan, langkah yang sudah dilakukan dan diterapkan sudah memperlihatkan hasil yang positif.

"Kita sekarang ini di fase yang amat menentukan sejak bulan Maret kita mengurangi kegiatan. Alhamdulillah nanti kami akan sampaikan dalam kesempatan lain, perkembangannya positif tapi kita harus menuntaskan beberapa waktu lagi," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X