Pemerintah Siapkan Stimulus Fiskal untuk 12 BUMN Terimbas Corona

- Senin, 18 Mei 2020 | 16:14 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (INDOZONE/Sigit Nugroho)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (INDOZONE/Sigit Nugroho)

Pemerintah telah menyusun rencana pemulihan ekonomi nasional, salah satunya dengan mempersiapkan perusahaan-perusahaan BUMN yang terdampak dari wabah corona, agar mampu mengembalikan performa menjadi baik, mampu mendorong ekosistem perekonomian Indonesia bangkit melalui perusahaan BUMN strategis yang mendapatkan stimulus fiskal dari pemerintah tersebut.  

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, khusus untuk klaster BUMN, pemerintah sudah menyiapkan dana stimulus fiskal sebesar Rp149,29 triliun.

"BUMN yang akan mendapatkan stimulus fiskal ini sebanyak 12 BUMN," ujar Sri Mulyani dalam video conference hari ini, Senin (18/5/2020).

Sri Mulyani mengungkap, kesepuluh BUMN yang akan mendapatkan bantuan dari pemerintah yaitu PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, PT Hutama Karya (Persero), Perum Bulog, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, PT Perkebunan Nusantara (PTPN), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), PT Permodalan Nasional Madani (PMN), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), Perumnas, PT Pertamina (Persero) dan  Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

"Stimulus bagi BUMN ini terbagi dalam beberapa bentuk bantuan subsidi, kompensasi, penyertaan modal negara (PMN), dana talangan untuk modal kerja dan bantuan sosial," ungkapnya.

Adapun jumlah bantuan dari pemerintah untuk mendukung BUMN bangkit berbeda-beda. Khusus untuk BUMN dengan status perusahaan terbuka yaitu Garuda Indonesia akan mendapatkan dana talangan sebesar Rp8,5 triliun. Sedangkan untuk Krakatau Steel akan mendapatkan dukungan pendanaan yang juga berupa dana talangan untuk modal kerja sebesar Rp3 triliun.

Untuk BUMN yang mendapat dukungan kompensasi yaitu PLN, sebesar Rp38,25 triliun dan bagi Pertamina sebesar Rp37,83 triliun. Dukungan bagi PLN dan Pertamina ini sebagai kompensasi karena sudah tidak menaikkan tarif atau harganya sejak beberapa tahun dan juga karena adanya kewajiban tidak menaikkan tarifnya karena wabah corona.

"Garuda kehilangan penerimaannya karena Covid-19, Krakatau Steel juga demand-nya langsung merosot karena tidak ada order baru. Nah ini yang nanti kemudian nanti harus didukung agar bisa mendapatkan kelonggaran," jelasnya.

Selain itu pemerintah juga akan mencadangkan anggaran sebesar Rp26,10 triliun untuk memberikan dukungan dalam bentuk lain bagi BUMN. Bentuk dukungan lain yaitu optimalisasi barang modal negara (BMN), pelunasan tagihan, loss limit penjaminan, penundaan dividen, penjaminan pemerintah dan juga pembayaran talangan tanah pada proyek strategis negara (PSN).

"Contohnya untuk pelunasan tagihan kepada PT Kimia Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp3 triliun, lalu dana talangan kepada BUMN yang mengerjakan proyek PSN seperti PT HK, WIKA (PT Wijaya Karya Persero Tbk), Waskita (PT Waskita Persero Tbk / WIKA) dan PT Jasa Marga Persero Tbk (JSMR) sebesar Rp12,2 triliun," pungkasnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X