Media sosial dibuat geger dengan sebuah thread yang membongkar mengenai pelecehan seksual dilakukan oleh seorang guru pria berinisial FAS. Modusnya adalah dengan mengajarkan bahasa Korea, tapi meminta murid-muridnya melakukan hal tak wajar.
Berdasarkan keterangan dari pembuat thread yang bernama Melmil dengan akun @chateaumeh, FAS biasa dipanggil Kak V oleh murid-muridnya.
Beberapa permintaan tidak wajarnya untuk muridnya adalah meminta mereka mengirimkan foto seperti memakai kaos yang memperlihatkan postur tubuh atau hanya memakai handuk.
MESUM DENGAN MODUS BELAJAR BAHASA KOREA
— Melmil (@chateaumeh) June 25, 2020
( Help RT! Mohon disebar luaskan agar tidak ada lagi korban ) pic.twitter.com/ffyt29mCtl
Dia beralasan meminta beberapa foto untuk menjadikannya sebagai foto profil para muridnya. FAS menegaskan bahwa dia tidak menggunakan foto itu untuk tujuan macam-macam dan langsung menghapus chat setelah kontak ditata.
Beberapa korban menolak permintaan ini karena merasa risih dan tidak ada kaitan dengan pelajaran Bahasa Korea. Dalam tangkapan layar percakapan, FAS pernah mengajak korban membahas sesuatu yang lebih intim.
FAS merayu akan mengajari muridnya sambil dipeluk dari belakang atau dipangku. Berdasarkan penelusuran, FAS kerap mengunggah tawaran belajar Bahasa Korea di Facebook.
TERUS INI APA??? GA BERLEBIHAN?
— Melmil (@chateaumeh) June 25, 2020
(( kakak peluk dari belakang ))
(( ngajarinnya kakak pangku ))
???????????????????? pic.twitter.com/Dr6Rhj9MQM
Belakangan, diketahui kalau FAS adalah seorang pria yang berdomisili di Magelang, Jawa Tengah. Sebuah klarifikasi datang dari lembaga Pusdiklat Lentera yang menyatakan bahwa FAS memang pernah bekerja di tempat mereka.
Tapi, sejak Januari 2020, FAS sudah mengundurkan diri. Pusdiklat Lentera menambahkan bahwa FAS sudah tidak berdomisili di Magelang, melainkan di Banyumas. Dia telah bekerja di salah satu Lembaga Korea di sana.
Pembuat thread ini mengingatkan netizen lainnya agar lebih hati-hati dalam memilih kelas online. Jangan sampai tergiur dengan kelas online murah atau gratis, yang kemudian berujung pada pelecehan seksual.
