Netizen Keluhkan PPDB Berbasis Zonasi

- Selasa, 18 Juni 2019 | 11:18 WIB
Antara/Risky andrianto
Antara/Risky andrianto

Sejumlah netizen memprotes Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) lantaran tak lagi mempertimbangkan hasil Ujian Nasional (UN).

Seorang netizen dengan akun Instagram bernama qonitafadiyah mempertanyakan untuk apa diadakannya UN jika akhirnya harus mengikuti sistem zonasi. "Ya, terus buat apa UN diadakan pak? Tahu gitu tidak usah ikut bimbingan belajar sana-sini, Pak, terbuang sia-sia uang orangtua saya," komentarnya.

Sementara itu, netizen lainnya juga melayangkan protes mempertanyakan kualitas sarana dan prasarana sekolah yang tidak merata. "Masa iya sekolah fasilitas A lebih bagus daripada B, C, D. Katanya biar tidak ada sekolah favorit," komentar netizen amruafa.

Selain itu, wali murid juga mengeluhkan PPDB berbasis zonasi itu. Akun Facebook Liefy Wirjokoesoemo mengeluhkan susahnya masuk di sekolah negeri karena nilai UN tidak ada pengaruhnya.

"Siapa yang daftar duluan berpeluang besar untuk diterima bila ada zonasi yang sama. Alhasil pagi ini ada yang sudah datang ke sekolah yang dituju jam 03.00 pagi," ungkap Liefy.

Liefy bercerita bahwa anaknya sampai datang setelah sholat subuh, namun antrean saat itu sudah menjalar. Ia juga kasihan dengan anak-anak yang mempunyai nilai UN tinggi namun jauh dari zona.

Kebijakan zonasi sendiri sudah diterapkan sejak  tahun 2016. Ini menjadi pendekatan baru yang dipilih pemerintah untuk mewujudkan pemerataan akses pada layanan dan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kemdikbud.RI (@kemdikbud.ri) on

 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X