Dugaan Pembobolan Hacker China, Anggota DPR Ibaratkan Kemenkominfo Seperti Macan Ompong

- Selasa, 14 September 2021 | 09:21 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp/pri
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp/pri

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menyatakan bahwa pemerintah harus serius melindungi situs dan data-data strategis. Dia memandang Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sebagai kementerian leading sektor terhadap data dan informasi seperti macan ompong dalam menangani pembobolan data.

Hal ini disampaikan Sukamta menanggapi kabar kelompok hacker China yang diduga membobol jaringan di 10 Kementerian dan Lembaga di Indonesia.

Baca Juga: Hacker Tiongkok Diduga Bobol 10 Situs Kementerian-Lembaga di RI, Polri Turun Tangan

“Pengamanan situs dan data di Indonesia harus diseriusi oleh pemerintah. Kasus pembobolan jutaan data telah berulang kali namun pemerintah dalam hal ini Kominfo sebagai kementerian leading sector yang bertanggung jawab terhadap data dan informasi seperti macan ompong. Aumannya kencang tapi tidak bisa menggigit," kata Sukamta kepada Indozone, Selasa (14/9/2021).

Politisi PKS ini berujar Kemenkominfo dalam Kasus penipuan online, pembobolan jutaan data seperti angin lalu tak jelas arahnya.  

"Kominfo sebatas bisa memblokir situs-situs porno, judi, penipuan, SARA dan lain-lain.” tegas dia.

Kemudian Sukamta berkata bobolnya data Kementerian dan Lembaga ini harus menjadi perhatian serius oleh khususnya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kemenkonminfo. Diakuinya sejak lama ia sudah khawatir dengan kejadian seperti ini.

"Sejak lama saya sudah khawatir, ketika data-data dunia bisnis dan kesehatan bocor, bukan berarti bidang politik tidak ada kebocoran. Ini hanya soal waktu saja, kapan akan terungkap kebocoran datanya."

Sukamta meyakini bahwa  serangan hacker di bidang politik lebih kuat daripada ekonomi, kesehatan dan sosial.  Menurutnya harus dilakukan evaluasi, kemudian pembenahan tata kelola data dan dunia siber di Indonesia secara menyeluruh.

Selain itu, catatan lain juga diberikan oleh Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri ini yaitu mengenai maraknya serangan hacker berasal dari China. Menurutnya, serangan secara massif di berbagai negara yang menjalin kerja sama ekonomi seperti Indonesia saat ini penting untuk diperhatikan.

“ Indonesia bekerja sama dengan China di bidang ekonomi, namun menjadi aneh ketika data-data strategis di Kementrian dan Lembaga disasar oleh hacker China. Apakah ini murni peretasan untuk tujuan prestise dan ekonomis bagi nama kelompok hacker ataukah peretasan ini terjadi secara terstruktur dengan tujuan selain ekonomi," tanyanya.

"Spionase oleh Mustang Panda ini kemungkinan juga bukan satu-satunya upaya pembobolan data-data strategis, bisa jadi ada yang lain, namun belum terungkap. Maka tugas BSSN ialah menangkalkan dan mengungkap setiap spionase data strategis Indonesia agar kasus-kasus pembobolan data bisa tuntas. Bila ditemukan ini spinonase yang direncanakan, Pemerintah Indonesia perlu melakukan protes kepada Pemerintah China," tambahnya.

Sebagai informasi, belakangan ini tengah tersebar kabar kelompok hacker Tiongkok bernama Mustang Panda. Mereka dikabarkan membobol data 10 kementerian dan lembaga di Tanah Air.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X