Polri Dalami Indikasi Bentrok Antar Suku di Yahukimo Akibat Ulah KKB

- Rabu, 6 Oktober 2021 | 20:05 WIB
Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) (ANTARA FOTO/Indrayadi TH/hp.)
Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) (ANTARA FOTO/Indrayadi TH/hp.)

Polri hingga saat ini masih menyelidiki kasus bentrokan antar suku yang terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua. Terkini, Polri juga mendalami terkait ada tidaknya indikasi peran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dalam kerusuhan ini.

"(Kerusuhan berkaitan dengan KKB) itu semua masih didalami," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Baca Juga: Asabri Serahkan Santunan ke Ahli Waris Anggota TNI-Polri yang Gugur Berantas KKB Papua

Indikasi awal disebut Rusdi kericuhan itu akibat berita kematian eks Bupati Yahukimo yang tewas di Jakarta. Namun, Polri sendiri masih melakukan pendalaman terkait hal tersebut.

"Memang awalnya kepolisian mengindikasikan bahwa penyebab kerusuhan tersebut akibat kematian Saudara Abock Busup yang meninggal dunia di Jakarta. Masih didalami latar belakang kasus tersebut dan sampai sekarang sudah 22 orang ditetapkan sebagai tersangka," beber Rusdi.

Seperti diketahui, insiden kerusuhan ini terjadi pada Minggu, 3 Oktober 2021 siang yang lalu, massa dari suku Kimyal mendatangi dan menyerang suku Yali. Massa melakukan penyerangan dengan senjata tajam, panah hingga melakukan aksi pembakaran bangunan.

Polisi sendiri menyebut penyerangan ini dikarenakan massa suku Kimyal mendengar isu liar berkaitan kabar eks Bupati Yahukimo yang tutup usia. Beruntung aksi ini berhasil dibubarkan oleh aparat TNI dan Polri.

Akibat dari insiden ini, sebanyak enam orang tewas dan 41 orang mengalami luka-luka. Polda Papua sendiri sudah menetapkan 22 orang sebagai tersangka dalam kasus ini.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X