Pasca insiden bentrokan antar suku di Kabupaten Yahukimo, Papua, sejumlah warga disana diketahui masih mengungsi. Pihak kepolisian sendiri memberikan terapi trauma healing kepada warga Yahukimo yang mengungsi.
"Bertempat di halaman Gereja GIDI Evanhastia Dekai, Kabupaten Yahukimo, Binmas Noken Polri melakukan kegiatan trauma healing kepada para pengungsi pasca penyerangan suku Kimyal kepada suku Yali di Kabupaten Yahukimo," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (7/10/2021).
Trauma healing tersebut dilakukan mulai hari ini. Dalam kesempatan yang sama, Korwil Kabupaten Yahukimo Iptu Joni Linggi menyebut langkah ini sebagai bentuk untuk mengobati perasaan trauma atas bentrokan ini.
Baca Juga: Polri Dalami Indikasi Bentrok Antar Suku di Yahukimo Akibat Ulah KKB
"Kami Binmas Noken melakukan trauma healing ini untuk mengobati trauma serta untuk memulihkan kondisi psikologis yang dialami para pengungsi pasca penyerangan Suku Kimyal terhadap Suku Yali di Kabupaten Yahukimo," beber Joni.
Seperti diketahui, insiden kerusuhan ini terjadi pada Minggu, 3 Oktober 2021 siang yang lalu, massa dari suku Kimyal mendatangi dan menyerang suku Yali. Massa melakukan penyerangan dengan senjata tajam, panah hingga melakukan aksi pembakaran bangunan.
Polisi sendiri menyebut penyerangan ini dikarenakan massa suku Kimyal mendengar isu liar berkaitan kabar eks Bupati Yahukimo yang tutup usia. Beruntung aksi ini berhasil dibubarkan oleh aparat TNI dan Polri.
Akibat dari insiden ini, sebanyak enam orang tewas dan 41 orang mengalami luka-luka. Polda Papua sendiri sudah menetapkan 22 orang sebagai tersangka dalam kasus ini.
