AS Ancam Boikot G20 jika Pejabat Rusia Datang, Kemlu Harap Seluruh Anggota Hadir

- Jumat, 8 April 2022 | 02:01 WIB
Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah (Dok. Kemlu RI)
Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah (Dok. Kemlu RI)

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan bahwa Rusia harus dikeluarkan dari forum ekonomi utama Kelompok 20 (G20), dan Amerika Serikat akan memboikot "sejumlah pertemuan G20" jika pejabat Rusia datang pada acara yang berlangsung di Indonesia itu.

Menyikapi pernyataan itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia mengharapkan negara-negara anggota G20 berupaya bersama-sama menjadi solusi terhadap permasalahan terutama ekonomi yang melanda dunia, bukan justru menjadi sumber tantangan lain.

“Dua puluh negara ekonomi besar memiliki keperluan untuk membicarakan secara menyeluruh dan menjadi bagian dari solusi dan tidak menjadi sumber tantangan lainnya bagi proses yang sudah sama-sama diharapkan,” kata Teuku Faizasyah saat jumpa pers di Jakarta, melansir Antara Kamis (7/4/2022).

Menurut Teuku, ada kepentingan yang lebih besar yang dihadapi masyarakat dunia saat ini dan harus menjadi perhatian.

Baca juga: Aceh Gelar Festival Ramadhan, Promosikan Wisata Halal Mulai Fesyen Sampai Kuliner

“Bagaimana kita bisa menghadapi tantangan ekonomi yang semakin memburuk di era ini akibat pandemi dan peperangan,” katanya.

Sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pemegang Presidensi G20 tahun ini, dia mengatakan, Indonesia memastikan agenda G20 dapat berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya.

Harapkan Seluruh Anggota Hadir

Indonesia sejak 22 Februari lalu sudah menyampaikan undangan untuk seluruh anggota G20.

“Dengan demikian, perspektif Indonesia kita menjalankan apa yang menjadi preseden G20 selama ini dan tetap mengharapkan seluruh anggota hadir dalam rangkaian menuju KTT G20, baik dalam finance track maupun sherpa track,” katanya.

Teuku menambahkan saat ini Indonesia terus berkonsultasi dan menerima masukan-masukan dari sejumlah negara terkait penyelenggaraan kegiatan G20.

“G20 itu akan sangat dinamis karena berbagai kepentingan tarik-menarik. Kita juga memiliki kepentingan nasional, kebijakan luar negeri secara konsisten yang menjadi modal awal merespon tantangan-tantangan yang muncul di G20,” katanya.

Dia mengatakan bahwa tugas Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 tahun ini, yaitu untuk memastikan seluruh negara anggota memiliki komitmennya untuk membahas agenda utama, di antaranya arsitektur kesehatan global, transisi energi, dan transformasi digital.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X