Luhut Akui Tak Tahu Menahu Soal Dugaan Perusahaan Ambil Keuntungan Tinggi Bisnis PCR

- Rabu, 10 November 2021 | 17:47 WIB
Luhut Panjaitan. (Instagram/@luhut.pandjaitan)
Luhut Panjaitan. (Instagram/@luhut.pandjaitan)

Menko Manivest Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tak tahu menahu soal adanya dugaan perusahaan-perusahaan farmasi yang sengaja mengambil keuntungan tinggi dalam bisnis tes PCR. Dia justru mendesak harga tes PCR dapat diturunkan.

"Saya enggak persis tau, karena saya terus terang enggak terlalu mengecek, hanya saya selalu ngomel kenapa harganya enggak bisa diturunkan lagi," ungkap Luhut dikutip dari Kanal YouTube Dedy Corbuzier, Rabu (10/11/2021).

Luhut mengatakan tingginya harga tes PCR di awal pandemi Covid-19 karena dipengaruhi oleh prinsip ekonomi hukum permintaan dan penawaran.

"Jadi ini supply-demand aja sebenarnya," lanjut dia.

Sebelumnya, dia mengungkapkan alasan mengapa harga tes PCR bisa lebih murah. Hal itu terjadi karena tes PCR saat ini menggunakan alat dari China.

"Harga di Eropa mahal, akhirnya saya suruh cari di China. Di China ketemu brand yang enggak terkenal, tapi hasil sampel di UI sangat baik. Harganya sepersepuluh (dari Eropa), dari situ harganya mulai turun," kata Luhut.

Luhut mengatakan banyak masyarakat yang tidak mengerti di balik menurunnya harga tes PCR. Padahal, berdasarkan pengalamannya, harga tes PCR di Amerika Serikat masih terbilang cukup mahal.

"Jadi orang enggak paham bagaimana kita (membuat) harganya semurah mungkin. Saya kemarin di Amerika, mau PCR, itu mintanya 350 dolar. Tapi kalau datang ke dia (lokasi tes PCR) mintanya 250 dolar," ujar dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X