Lockdown Menyelamatkan Jutaan Nyawa dari Infeksi Bakteri

- Senin, 31 Mei 2021 | 14:03 WIB
Ilustrasi lockdown. (REUTERS/Sandra Sanders)
Ilustrasi lockdown. (REUTERS/Sandra Sanders)

Sebuah studi yang dipimpin Universitas Oxford menunjukkan bahwa penyakit bakteri seperti pneumonia, meningitis, dan sepsis, mungkin telah dikurangi dengan lockdown yang diberlakukan karena Covid-19 belakangan ini.

Penelitian yang ditulis bersama leh Profesor David Murdoch, pakar penyakit menular dan Dekan Universitas Otago, Christchurch, penelitian tersebut mengatakan bahwa penguncian global mempersingkat penyebaran penyakit bakteri invasif yang mematikan dan berpotensi menyelamatkan jutaan nyawa.

Penyakit paling umum yang disebabkan oleh bakteri invasif - pneumonia, meningitis, dan sepsis adalah penyebab kematian di seluruh dunia, terutama di antara anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua. Seperti virus corona, patogen ini juga ditularkan melalui jalur pernapasan.

Pada tahun 2016 sendiri, 336 juta kasus infeksi saluran pernapasan dilaporkan di seluruh dunia. Sebanyak 2,4 juta orang diyakini meninggal karena penyakit tersebut.

Studi tersebut menemuka bahwa semua negara telah menyaksikan penurunan infeksi bakteri invasif antara Januari dan Mei 2020. Dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, rata-rata sekitar 6000 kasus lebih sedikit dilaporkan di setiap negara, kata studi tersebut.

Sementara penyakit yang disebabkan oleh spesies bakteri invasif tetapi non-pernapasan tidak berkurang, menunjukkan bahwa penguncian Covid-19 tidak secara signifikan mengganggu metode pelaporan penyakit.

Dikutip dari Times of India, para peneliti dari Studi tersebut percaya bahwa pengurangan kasus infeksi bakteri pernapasan invasif disebabkan oleh rendahnya penularan dari orang ke orang, bukan karena gangguan perawatan medis atau pelaporan penyakit.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X