Sempat Dibilang Rasis, Istana Buckingham Pernah Larang Minoritas Kerja di Dalam Istana

- Jumat, 4 Juni 2021 | 16:46 WIB
Ratu Elizabeth II saat melakukan kunjungan kerja. (Instagram/@theroyalfamily)
Ratu Elizabeth II saat melakukan kunjungan kerja. (Instagram/@theroyalfamily)

Istana Buckingham dahulu sangat putih lantaran seluruhnya dipenuhi oleh orang-orang yang berkulit putih.

Rupanya istana sempat melarang mempekerjakan imigran kulit gelap atau orang asing untuk bekerja kantor, serta di rumah tangga kerajaan Inggris sampai setidaknya akhir 1960-an. Hal ini diungkapkan oleh seorang sumber yang tidak diketahui namanya.

Dilansir The Guardian, dalam sebuah dokumen yang baru ditemukan dari Arsip Nasional Inggris, terungkap bahwa penasihat utama Ratu Elizabeth II memberi tahu pegawai negeri bahwa orang-orang minoritas tidak memiliki peran yang penting dan pekerjaan kantor lainnya.

Baca Juga: Pulang ke Rumah, Rachel Vennya Disambut Ceria oleh Anak-anaknya, Langsung Buka Oleh-oleh!

Namun, disebutkan bahwa orang-orang minoritas hanya bisa bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Meskipun masih belum jelas kapan aturan rasis itu berakhir, Ratu dan keluarganya dibebaskan dari undang-undang yang mencegah diskriminasi ras dan jenis kelamin pada 1970-an melalui keputusan parlementer misterius yang dikenal sebagai 'persetujuan mahkota'.

Saat dikonfirmasi atas laporan tersebut, Istana Buckingham diduga menolak untuk membuka suara soal hal tersebut. Istana mencatat bahwa orang-orang dari latar belakang etnis minoritas dipekerjakan pada 1990-an.

Sementara itu, istana menolak untuk menjawab pertanyaan tentang pelarangan orang kulit berwarna, dengan alasan bahwa catatan tentang latar belakang ras tidak disimpan sebelumnya.

"Laporan berdasarkan akun percakapan tangan kedua dari lebih dari 50 tahun yang lalu tidak boleh digunakan untuk menarik atau menyimpulkan kesimpulan tentang peristiwa atau operasi modern," kata juru bicara Istana Buckingham.

"Prinsip-prinsip Aplikasi Mahkota dan Persetujuan Mahkota sudah lama ditetapkan dan dikenal luas," sambungnya.

Sebelumnya wawancara mengejutkan dengan Oprah Winfrey, Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle membuka tentang bagaimana Meghan mengalami rasisme dari dalam keluarga kerajaan. Duchess of Sussex itu mengatakan beberapa orang di istana khawatir tentang seberapa gelap kulit putra mereka, Archie ketika lahir.

Menanggapi pernyataan tersebut, Istana Buckingham mengeluarkan sebuah pernyataan resminya yang menyayangkan sikap dan kebohongan Meghan.

"Seluruh keluarga sedih mengetahui sepenuhnya betapa menantangnya Harry dan Meghan selama beberapa tahun terakhir. Masalah yang diangkat, terutama ras, adalah 'mengkhawatirkan'. Sementara beberapa kenangan mungkin berbeda, mereka ditanggapi dengan sangat serius dan akan ditangani oleh keluarga secara pribadi. Harry, Meghan, dan Archie akan selalu menjadi anggota keluarga yang sangat dicintai,"  isi pernyataan tersebut.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X