Polres Metro Jakarta Selatan menyebut seluruh tersangka dalam kasus home industri pembuatan ganja sintetis di Bogor dan Bandung yang baru saja digerebek pihaknya merupakan anak muda yang masih berusia di bawah 25 tahun. Para anak muda ini bisa mengelola home industri ganja sintetis hingga meraup keuntungan ratusan juta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyebut, ada 9 tersangka yang berhasil ditangkap Polres Jaksel dalam pengungkapan kasus home industri ganja sintetis di Bogor dan Bandung. Seluruh tersangka ternyata terbilang masih berusia muda.
"Tersangka Tidak ada yang di bawah umur, semuanya dewasa rata-rata berusia 20 tahun ke atas, paling tua 24 tahun," kata Kombes Yusri dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (31/5/2021).
Yusri menyebut, kesembilan anak muda ini memiliki perannya masing-masing. Mereka pun terbilang sudah bisa mengendalikan dari mulai pembuatan hingga penjualan ganja sintetis.
Baca Juga: Sederet Barang Bukti Penangkapan Teroris di Merauke: Ada Senpi hingga Cairan Kimia
Dalam pembuatan ganja sintetis ini, Yusri menyebut, sindikat ini bisa memproduksi puluhan kilo ganja sintetis dalam waktu satu hari. Ganja sintetis itu pun kemudian dijual dan ditawarkan melalui media sosial.
"Hasil keterangan yang bersangkutan satu hari dia bisa memproduksi sekitar 20 kilo. Kalau 20 kilo kita kalikan per-10 gram itu Rp800 ribu. Jadi total sekitar Rp240 juta perhari hasil penjulannya dan ini sudah dilakukan satu tahun lebih oleh yang bersangkutan," beber Yusri.
Seperti diketahui, Polres Metro Jakarta Selatan berhasil membongkar tiga lokasi home industri ganja sintetis dan berhasil mengamankan sejumlah tersangka dalam kasus ini. Lokasi home industri tersebut berada di Banten, Bogor dan Bandung.
