Terjebak di Paris dan Tidak Bisa Makan Diluar? Tenang Karena Kamu dapat Pesan Chef Pribadi

- Kamis, 22 April 2021 | 12:32 WIB
Ilustrasi restoran Prancis yang ditutup. (photo/Dok. Asia One via REUTERS)
Ilustrasi restoran Prancis yang ditutup. (photo/Dok. Asia One via REUTERS)

Warga Paris yang mendambakan hidangan hauter cuisine sejak situasi pandemi COVID-19, tidak bisa menikmati karena penutupan restoran. Namun, terdapat cara yang alternatif yaitu: koki pribadi yang sajikan makanan di rumah pelanggan. 

Fatiha El-Kaddaoui adalah koki terlatih yang menerima pemesanan dari perorangan, membawa bahan-bahannya ke rumah mereka dan pakai peralatan mereka untuk menyiapkan dan menyajikan hidangan yang berkualitas restoran. Sebelum pandemi, dia sangatlah sibuk. Tetapi sekarang, dia harus menolak hingga 30 pemesanan per bulan. 

"Ada permintaan yang sangat, sangat besar," katanya. 

"Permintaan ini muncul karena orang-orang itu dulu pergi ke restoran satu, dua, tiga kali seminggu atau bahkan lebih." jelasnya.

Pada 16 April lalu, El-Kaddaoui telah dipesan Valerie Lacroix untuk menyiapkan makan siang untuknya dan ibunya. Bekerja di dapur Lacroix, koki pun menyiapkan hidangan foie gras, diikuti oleh ceviche ikan air tawar, lalu hidangan gambas dan kerang. Melihat hal itu, Lacroix pun memberikan komentarnya.

"Kami jelas ingin keluar, melihat teman dan keluarga kami, dan menghabiskan waktu bersama mereka, tetapi kami tidak bisa," kata Lacroix. 

"Ini menciptakan kembali momen bersama di rumah." lanjutnya. 

Pemilik restoran dan koki di seluruh dunia telah menemukan cara-cara kreatif untuk terus atasi pandemi yang telah menghancurkan industri mereka. Beberapa membuat makanan berkualitas tinggi untuk diantar, sementara yang lain menawarkan kelas memasak di media sosial. 

Orang Prancis sendiri menghabiskan lebih banyak waktu daripada orang-orang di negara maju lainnya untuk makan atau minum, menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan ekonomi, sehingga penutupan restoran sangat memukul mereka. Beberapa pelanggan telah mengabaikan pembatasan COVID-19.

El-Kaddaoui mengatakan dia beroperasi sesuai aturan dengan tidak melayani pertemuan lebih dari enam orang, dan tidak bekerja setelah jam malam pukul 19:00. Namun layanannya tidak terjangkau oleh setiap warga Paris: makan siang untuk dua orang harganya 170 euro (S $ 272) per orang.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X