Presiden Jokowi Bicara Soal Rencana Impor Beras, Berdasarkan Kalkulasi: Waduh Ini Kurang

- Rabu, 21 April 2021 | 12:34 WIB
Presiden Jokowi bicara soal impor beras. (Youtube/Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi bicara soal impor beras. (Youtube/Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi secara tidak langsung membenarkan ada rencana pemerintah untuk melakukan impor beras mengingat perlu ada tambahan cadangan beras.

Rencana itu pun tergantung hasil produksi beras dalam negeri untuk cadangan beras nasional hingga akhir tahun mencukupi atau tidak.

"Pemerintah sebetulnya tidak senang dan tidak suka yang namanya impor beras, tapi karena hitung-hitungan banyak yang kena banjir, kemudian pandemi. Kalkulasi kadang-kadang, waduh ini kurang" ujar Jokowi saat meninjau langsung panen di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Indramayu, Rabu (21/4/2021).

Wacana impor beras sebelumnya sempat menjadi polemik pada bulan Maret lalu. 

Menurut Jokowi berdasarkan kalkulasi yang telah diperhitungkan mengenai cadangan beras, sehingga perlu ada tambahan beras yang diperoleh dari impor. 

Namun Jokowi menegaskan pemerintah sudah memutuskan bahwa hingga Juni 2021, tak ada impor beras yang masuk ke Indonesia.

Hanya saja syaratnya hingga akhir tahun jika pasokan beras tidak mencukupi mau gak mau pemerintah juga akhirnya akan melakukan impor beras.

"Tetapi kemarin sudah kita putuskan bahwa sampai Juni tidak ada impor. Insyaallah sampai akhir tahun kalau produksinya bagus, berarti tidak akan ada impor," ucap Jokowi.

Didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso, Jokowi mengatakan bahwa hasil panen tahun di Desa tersebut dinilai sudah bagus. Capai 7-8 ton.

Disamping itu harga gabah juga sudah naik Rp 4.200.

Dalam keterangan persnya, Kepala Negara juga mengungkapkan sejumlah keluhan yang disampaikan oleh para petani. Di antaranya mengenai ketersediaan pupuk hingga kebutuhan saat panen.

“Tadi ada keluhan dari para petani, misalnya harga pupuk subsidi terutama yang masih sering hilang pupuknya, sulit dicari. Kemudian yang kedua juga yang berkaitan dengan pada saat panen bersamaan itu kesulitan dalam mencari tenaga kerja untuk panen,” ujarnya.

Untuk itu, imbuh Presiden, Pemerintah akan memberikan bantuan peralatan dan mesin pertanian (alsintan) bagi para petani tersebut.

“Tadi para petani menginginkan untuk diberikan combine [harvester] dan tadi sudah saya iyakan, termasuk traktor dan juga pompa. Moga-moga ini segera kita kirim,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X